Pertamina Diskusikan Rencana Transisi Energi untuk Mendukung Ekonomi di Forum Keberlanjutan 2024
- Senin, 09 September 2024
Kolaborasi adalah faktor kunci untuk mencapai keberlanjutan, mengatasi perubahan iklim, dan melaksanakan transisi energi. Kerja sama antar negara bukan hanya sebuah pilihan, tetapi merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan.
Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa untuk mengatasi masalah perubahan iklim diperlukan pendekatan yang bersifat kolaboratif dan berorientasi pada kemanusiaan, yang melibatkan kerjasama antara negara maju dan negara berkembang.
“Kita harus menempatkan kemanusiaan sebagai prioritas agar proses ini tidak merugikan masyarakat kecil. Ekonomi hijau tidak hanya fokus pada perlindungan lingkungan tetapi juga pada kesejahteraan yang berkelanjutan bagi rakyat,” kata Presiden Joko Widodo saat membuka Indonesia International Sustainability Forum 2024 (IISF) pada Kamis, 5 September 2024, di JCC Senayan, Jakarta.
Baca JugaPLN Enjiniring Kembangkan Pasar Oksigen Rendah Karbon, Tim GOXY Raih Juara III di HLN ke-79
Dalam acara yang sama, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati memaparkan bahwa strategi transisi energi yang dijalankan Pertamina bertujuan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dan mencapai target net zero emission (NZE) yang ditetapkan oleh Pemerintah Indonesia.
“Strategi transisi energi Pertamina berperan penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dan meningkatkan kemampuan Indonesia dalam menghadapi tantangan energi,” ujar Nicke dalam diskusi panel tentang Advancing Energy Transition in Emerging Economies di IISF.
Nicke juga menyebutkan bahwa inisiatif transisi energi Pertamina dapat membantu meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita serta memperkuat indeks modal. Pertamina telah mengalokasikan sekitar 15% dari total belanja modal (Capex) untuk mendukung transisi energi dan pengembangan portofolio bisnis rendah karbon, sebuah angka yang jauh melebihi rata-rata perusahaan energi global.
“Pertamina berkomitmen untuk mendukung pencapaian target NZE Pemerintah Indonesia pada tahun 2060, atau bahkan lebih cepat,” tegas Nicke.
Nicke menambahkan bahwa Pertamina tetap memprioritaskan ketahanan energi nasional sambil mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia. Perusahaan menerapkan strategi pertumbuhan ganda dengan mempertahankan dan memperkuat bisnis yang ada untuk memastikan ketahanan energi, sambil juga mengembangkan bisnis rendah karbon.
Pertamina terus memperluas infrastruktur gas sebagai sumber energi utama dalam transisi energi dan mengembangkan energi panas bumi sebagai opsi ramah lingkungan terbaik di Indonesia.
“Pertamina juga berfokus pada pengembangan biofuel, teknologi carbon capture, utilization, and storage (CCUS), dan solusi berbasis Nature-Based Solutions (NBS) yang efektif dalam mengurangi emisi,” tambah Nicke.
Sebagai pemimpin dalam transisi energi, Pertamina berkomitmen untuk mendukung target Net Zero Emission 2060 melalui pelaksanaan program-program yang secara langsung berkontribusi pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Semua upaya ini sejalan dengan penerapan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) dalam seluruh aspek bisnis dan operasi Pertamina.
Redaksi
insiderindonesia adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
PublikaLabs dan FORPAIP Sukses Gelar Workshop Content Creator 2024 di Depok
- Minggu, 27 Oktober 2024
Apa Itu Press Release? Cara Efektif Meningkatkan Visibilitas Brand Kamu
- Selasa, 22 Oktober 2024
Berita Lainnya
PLN IP Tunjukkan Kontribusi Besar dalam Mencapai Target Net Zero Emission 2060
- Rabu, 06 November 2024
Membangun Masa Depan Berkelanjutan: PLN Indonesia Power dan Transisi Energi
- Sabtu, 16 November 2024
Inovasi Cofiring PLN IP Jadi Kontribusi Besar untuk Dekarbonisasi Nasional
- Rabu, 06 November 2024
PLN Indonesia Power Perkuat Strategi Hijau untuk Percepatan Transisi Energi
- Minggu, 17 November 2024