Rabu, 18 September 2024

Bagaimana PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Mengelola Digitalisasi Layanan Penyeberangan

Bagaimana PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Mengelola Digitalisasi Layanan Penyeberangan

JAKARTA - Dalam lima tahun terakhir, di bawah kepemimpinan Menteri BUMN Erick Thohir, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) telah mencatat pencapaian besar dalam transformasi perusahaan melalui digitalisasi layanan penyeberangan.

Menurut Direktur Utama ASDP Ira Puspadewi, perubahan signifikan terjadi dalam pengalaman layanan penyeberangan, terutama pada rute sibuk Merak-Bakauheni dan Ketapang-Gilimanuk, berkat penerapan sistem E-Ticketing Ferizy yang diluncurkan pada tahun 2020.

"E-Ticketing Ferizy yang diluncurkan oleh tiga Menteri—Menteri BUMN, Menteri Perhubungan, dan Menteri Parekraf—telah menjadi bagian dari budaya baru masyarakat dalam membeli tiket ferry. Lebih dari 2,3 juta pengguna telah merasakan kemudahan dan kenyamanannya," kata Ira.

Baca Juga

TJSL & CSR Awards 2024: PLN Enjiniring Unggul dengan Penghargaan Platinum Star 5 Berkat Program CSR

Transformasi digital ASDP dimulai pada Agustus 2018 dengan penggunaan kartu prabayar pada mesin EDC. Kemudian, pada Juni 2019, pembelian tiket melalui loket dan vending machine sudah menggunakan E-KTP reader dan passport reader. Pada Mei 2020, sistem Ferizy memungkinkan pembelian tiket secara online melalui website dan aplikasi, dengan lebih dari 120 metode pembayaran tersedia.

Sejak peluncurannya pada tahun 2020, Ferizy menunjukkan pertumbuhan pengguna yang pesat, dari 438.105 pengguna di tahun pertama menjadi 655.951 pengguna pada tahun 2023, menunjukkan meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap pemesanan tiket online.

Menteri BUMN Erick Thohir memberikan dukungan penuh terhadap sistem tiket online Ferizy. "Transformasi digital yang diterapkan BUMN mampu meningkatkan pendapatan dan mencapai laba bersih yang signifikan, bahkan di tengah pandemi," ujar Erick.

Kunjungan Menteri Erick ke Pelabuhan ASDP pada 2023 menegaskan bahwa inovasi ASDP telah membantu mengurangi kepadatan di pelabuhan, terutama saat musim puncak. “Pada Angkutan Lebaran 2024, 95 persen pemudik motor dan 90 persen roda empat membeli tiket ferry melalui e-ticketing. Ini menunjukkan bahwa layanan mudik semakin terencana dengan baik dan kampanye digitalisasi telah tersampaikan dengan efektif,” tambah Menteri Erick.

Konsistensi ASDP dalam transformasi digital turut berkontribusi pada kinerja positif perusahaan, yang berhasil mempertahankan tren positif dalam performa keuangan sepanjang tahun 2023. ASDP mencatat pendapatan audited sebesar Rp 5.032 triliun dan laba bersih sebesar Rp 637 miliar.

Pendapatan tahun 2023 melampaui total pendapatan tahun 2019 sebelum Covid-19, yaitu Rp 3,328 triliun, dan meningkat 15 persen dibandingkan tahun 2022 sebesar Rp 4,38 triliun. Laba bersih tahun 2023 mencapai Rp 637 miliar, atau 92 persen dari target, dengan pertumbuhan 9 persen dari laba 2022 sebesar Rp 585 miliar. Ini adalah laba tertinggi sepanjang sejarah ASDP.

Faktor utama pendorong kinerja laba positif pada 2023 adalah keberhasilan transformasi organisasi dan akselerasi digitalisasi proses bisnis, termasuk layanan tiket ferry melalui website dan aplikasi Ferizy.

Sukses ini juga tercermin pada penyelenggaraan Angkutan Lebaran 2024, di mana 98,2 persen pemudik yang tiba di pelabuhan Bakauheni sudah bertiket. "Ini berkat kepatuhan pengguna jasa terhadap kebijakan tiket maksimal H-1 keberangkatan dan ketepatan waktu tiba di pelabuhan sesuai jadwal tiket. Manajemen juga akan terus menyosialisasikan pembelian tiket online melalui Ferizy," kata Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin.

Shelvy menambahkan bahwa e-ticketing Ferizy tidak hanya meningkatkan keselamatan transportasi penyeberangan, tetapi juga keamanan dan pelayanan prima. “Data manifest penumpang yang akurat dapat diakses oleh regulator, pemilik kapal, dan pihak asuransi, sehingga hak pengguna jasa untuk mendapatkan jaminan asuransi juga terpenuhi,” jelasnya.

Dalam hal operasional, digitalisasi e-ticketing Ferizy juga berhasil mendistribusikan arus kedatangan pengguna jasa secara merata, mempercepat proses layanan pelanggan, serta mengurangi antrian di pelabuhan.

Saat ini, ASDP telah berhasil menerapkan transformasi digitalisasi tiket ferry di 29 pelabuhan melalui aplikasi dan website, termasuk Merak, Bakauheni, Ketapang, Gilimanuk, Ajibata, Ambarita, Jangkar, Sape, Labuan Bajo, Lembar, Padangbai, Jepara, Karimun Jawa, Ujung, Kamal, Kayangan, Pototano, Tanjung Kalian, Pagimana, Gorontalo, Galala, Hunimua, Waipirit, Namlea, Batulicin, Tanjung Serdang, Bajoe, Kolaka, dan Bolok.

Redaksi

Redaksi

insiderindonesia adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Kolaborasi Baru Pertamina dan 13 Mitra untuk Percepat Program Perhutanan Sosial

Kolaborasi Baru Pertamina dan 13 Mitra untuk Percepat Program Perhutanan Sosial

Pertamina Memperluas Jejak Perhutanan Sosial dengan 13 MoU Terbaru

Pertamina Memperluas Jejak Perhutanan Sosial dengan 13 MoU Terbaru

Pertamina dan 13 Pihak Jalin Kerja Sama untuk Percepatan Perhutanan Sosial

Pertamina dan 13 Pihak Jalin Kerja Sama untuk Percepatan Perhutanan Sosial

Pertamina Memperkenalkan 13 Perjanjian Baru dalam Langkah Strategis Perhutanan Sosial

Pertamina Memperkenalkan 13 Perjanjian Baru dalam Langkah Strategis Perhutanan Sosial

13 Perjanjian Kerja Sama Baru Pertamina untuk Memperkuat Program Perhutanan Sosial

13 Perjanjian Kerja Sama Baru Pertamina untuk Memperkuat Program Perhutanan Sosial