PLN Indonesia Power Perbaiki Terumbu Karang: Implikasi Positif bagi Lingkungan dan Komunitas
- Selasa, 10 September 2024
PLN Indonesia Power (PLN IP) terus mengukuhkan komitmennya dalam menyelaraskan proses bisnis dengan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). Salah satu contoh konkret adalah program pemulihan terumbu karang di Taman Laut Pandanan, Lombok Utara NTB, yang dikelola oleh Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Jeranjang dan melibatkan masyarakat setempat. Inisiatif ini tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan, tetapi juga memberikan dampak sosial yang signifikan.
Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, menjelaskan bahwa Taman Laut Pandanan merupakan lokasi program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN IP UBP Jeranjang. Program ini berfokus pada rehabilitasi ekosistem laut yang rusak akibat penangkapan ikan dengan bom dan pencongkelan terumbu karang, serta pengembangan sektor pariwisata di daerah tersebut.
"Program Pandanan Marine Techno Park yang kami laksanakan mencakup perbaikan terumbu karang dan pengelolaan jasa wisata. Kami berkomitmen untuk mengembalikan kesehatan ekosistem laut dan meningkatkan kualitas layanan pariwisata," kata Edwin.
Baca JugaPLN Enjiniring Kembangkan Pasar Oksigen Rendah Karbon, Tim GOXY Raih Juara III di HLN ke-79
PLN IP UBP Jeranjang bekerja sama dengan Kelompok Masyarakat Pengawas (POKMASWAS) Pandanan dalam program perbaikan ini. Aktivitas yang dilakukan meliputi Blue Reef Revival, yang mencakup pembuatan kebun bibit karang, transplantasi karang, penelitian, pembuatan media transplantasi, serta pemeliharaan terumbu karang. Selain itu, kegiatan Blue Economy Pandanan bertujuan untuk menyediakan material dan infrastruktur wisata, promosi paket wisata, dan peningkatan kapasitas masyarakat.
"Dalam upaya peningkatan kapasitas, kami memberikan sertifikasi selam untuk mendukung operasional pariwisata bawah laut dan pelatihan digital marketing untuk memperluas pemasaran dan meningkatkan kunjungan wisatawan," jelas Edwin.
PLN IP UBP Jeranjang juga berencana mengajak instansi lain untuk berpartisipasi dalam perbaikan terumbu karang, mengingat dari total 30 hektar karang yang rusak, baru 800 meter persegi yang telah diperbaiki.
Ketua POKMASWAS Pandanan, Muhammad Syukur, mengungkapkan bahwa terumbu karang di Taman Laut Pandanan mengalami kerusakan berat akibat pengeboman dan pencongkelan pada tahun 1990-an. Hal ini memicu upaya masyarakat untuk memperbaiki kerusakan melalui transplantasi karang.
"Kerusakan menyebabkan hanya sekitar 20 persen dari terumbu karang yang masih hidup. Kami berusaha keras untuk memperbaiki kondisi ini," kata Syukur.
Syukur menambahkan bahwa PLN Indonesia Power UBP Jeranjang telah memberikan dukungan signifikan dalam perbaikan ekosistem terumbu karang dan pengembangan sumber daya manusia untuk meningkatkan layanan pariwisata.
"Program-program yang diberikan sudah sangat lengkap, mencakup pengembangan SDM, peralatan, dan fasilitas," ujarnya.
Saat ini, pembinaan tersebut menunjukkan hasil positif dengan perbaikan ekosistem bawah air yang meningkatkan keberagaman biota laut. Hal ini diharapkan dapat menarik wisatawan, baik lokal maupun internasional. Kunjungan wisatawan yang meningkat berpotensi memperbaiki perekonomian dan menciptakan lapangan kerja baru. Tarif rata-rata perjalanan wisatawan adalah Rp350 ribu, dengan sekitar 8 perjalanan per bulan.
"Para wisatawan datang untuk melihat pertumbuhan karang dan penyu, dan beberapa dari mereka juga memberikan testimoni positif," tutup Syukur.
Untuk berita dan informasi lebih lanjut tentang PLN Indonesia Power, kunjungi portal www.plnindonesiapower.co.id.
Redaksi
insiderindonesia adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
PublikaLabs dan FORPAIP Sukses Gelar Workshop Content Creator 2024 di Depok
- Minggu, 27 Oktober 2024
Apa Itu Press Release? Cara Efektif Meningkatkan Visibilitas Brand Kamu
- Selasa, 22 Oktober 2024