Jumat, 20 September 2024

PLN Indonesia Power Sukses Melaksanakan Program Cofiring: Reduksi Emisi dan Produksi Listrik Bersih

PLN Indonesia Power Sukses Melaksanakan Program Cofiring: Reduksi Emisi dan Produksi Listrik Bersih

JAKARTA-PLN Indonesia Power (PLN IP) memperoleh pencapaian gemilang dengan berhasil menurunkan 555.339 ton emisi karbon (CO2) pada tahun 2023 melalui program substitusi batu bara dengan biomassa, yang dikenal sebagai cofiring, di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Capaian ini menunjukkan komitmen kuat perusahaan dalam mendukung agenda transisi energi yang diamanatkan pemerintah.

Menurut Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, PLN IP berhasil mencapai dekarbonisasi sebesar 555.339 ton CO2 melalui penggunaan biomassa sebagai substitusi batubara di 18 PLTU, menghasilkan energi bersih sebesar 509,54 GWH.

"PLN Indonesia Power berhasil menurunkan emisi karbon dengan meningkatkan penggunaan biomassa sebagai substitusi batubara," ungkap Edwin.

Baca Juga

TJSL & CSR Awards 2024: PLN Enjiniring Unggul dengan Penghargaan Platinum Star 5 Berkat Program CSR

PLTU yang telah menerapkan cofiring hingga tahun 2023 antara lain PLTU Suralaya 1-4, Sanggau, Jeranjang, Suralaya 5-7, Lontar, Labuan, Pelabuhan Ratu, Adipala, Suralaya 8, Asam-asam, Sintang, Barru, Berau, Pangkalan Susu, Holtekamp, Bengkayang, Labuan Angin, dan PLTU Ombilin.

Edwin menekankan bahwa program cofiring merupakan komitmen PLN IP dalam mendukung transisi energi di Indonesia dan mencapai target Energi Baru dan Terbarukan (EBT) sebesar 23% dalam bauran energi nasional pada tahun 2025.

"Program cofiring dengan memanfaatkan biomassa merupakan langkah nyata PLN IP dalam mendukung transisi energi di PLN Group dan pemerintah," katanya.

Selain itu, Edwin menyoroti dampak positif program cofiring terhadap perekonomian, dengan melibatkan masyarakat dalam penyediaan bahan baku biomassa yang menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan.

"Dalam menjaga pasokan biomassa, PLN IP juga bekerja sama dengan pemerintah dan masyarakat setempat, sehingga turut mewujudkan Indonesia yang bersih, mandiri energi, serta meningkatkan kapasitas nasional dengan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG)," jelas Edwin.

Edwin menambahkan bahwa keberhasilan program cofiring ini hanyalah awal bagi PLN Indonesia Power dalam menerapkan transisi energi, dengan rencana terus mengakselerasi program pengembangan EBT di sektor kelistrikan untuk menjadikan PLN sebagai pemimpin transisi energi.

Pencapaian PLN Indonesia Power dalam program cofiring ini tidak hanya menunjukkan tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan, tetapi juga kontribusi nyata dalam mendukung target nasional untuk mengurangi emisi karbon dan mempercepat peralihan ke energi bersih.

Redaksi

Redaksi

insiderindonesia adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Suksesnya Peresmian Proyek ACCESS di Sumba, PLN Enjiniring Wujudkan PLTS Berkelanjutan

Suksesnya Peresmian Proyek ACCESS di Sumba, PLN Enjiniring Wujudkan PLTS Berkelanjutan

PLN Enjiniring dan Peresmian Proyek ACCESS di Sumba: Mempercepat Akses Energi Terbarukan

PLN Enjiniring dan Peresmian Proyek ACCESS di Sumba: Mempercepat Akses Energi Terbarukan

Peresmian Proyek ACCESS di Sumba, PLN Enjiniring Perkuat Transisi Energi di Indonesia

Peresmian Proyek ACCESS di Sumba, PLN Enjiniring Perkuat Transisi Energi di Indonesia

PLN Enjiniring Berperan Penting dalam Peresmian Proyek ACCESS di Sumba

PLN Enjiniring Berperan Penting dalam Peresmian Proyek ACCESS di Sumba

PLN Enjiniring Sukses Hadirkan Energi Bersih dalam Peresmian Proyek ACCESS di Sumba

PLN Enjiniring Sukses Hadirkan Energi Bersih dalam Peresmian Proyek ACCESS di Sumba