Jumat, 20 September 2024

PLN EPI Melangkah Lebih Jauh dalam Pemenuhan Kebutuhan Biomassa: Menyongsong Masa Depan Energi Bersih

PLN EPI Melangkah Lebih Jauh dalam Pemenuhan Kebutuhan Biomassa: Menyongsong Masa Depan Energi Bersih

JAKARTA- PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) telah mengumumkan langkah-langkah baru dalam upaya memenuhi kebutuhan biomassa untuk PLTU di bawah naungannya. Dalam sebuah pernyataan resmi, Subholding ini menyatakan rencananya untuk memasok 2,2 juta ton biomassa ke 47 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang dimiliki oleh PLN Grup. Angka ini menandai peningkatan signifikan sebesar 220 persen dari pasokan tahun sebelumnya.

Sekretaris Perusahaan PLN EPI, Mamit Setiawan, menjelaskan bahwa permintaan akan biomassa terus meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini sejalan dengan kesadaran yang semakin meningkat akan pentingnya mengurangi emisi dan ketergantungan pada energi fosil. "Pada tahun ini, kami berkomitmen untuk memasok biomassa ke 47 PLTU milik PLN Grup dengan total kebutuhan mencapai 2,2 juta ton. Ini adalah peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya," ujar Mamit.

Namun demikian, Mamit menegaskan bahwa penggunaan biomassa tidak akan menambah biaya pokok produksi pembangkit. Harga yang kompetitif, bahkan setara dengan harga batubara, membuat penggunaan biomassa menjadi pilihan yang ekonomis. "Saat ini, harga batubara berada di kisaran US $ 5 - 6 per kilo Watt hour (kWh), dan biomassa memiliki harga yang sebanding. Dibandingkan dengan sumber energi terbarukan lainnya, biomassa adalah yang paling ekonomis," tambahnya.

Baca Juga

TJSL & CSR Awards 2024: PLN Enjiniring Unggul dengan Penghargaan Platinum Star 5 Berkat Program CSR

Selain keuntungan ekonomis, penggunaan biomassa juga diharapkan dapat mengurangi emisi gas rumah kaca. PLN EPI menargetkan bahwa penggunaan biomassa tahun ini akan menghasilkan pengurangan emisi sebesar 2,4 juta ton CO2, naik dari 1,05 juta ton CO2 pada tahun sebelumnya.

Untuk memastikan pasokan biomassa terjaga, PLN EPI telah melakukan berbagai upaya. Salah satunya adalah dengan melakukan pemetaan digital untuk mengidentifikasi potensi biomassa yang dapat mendukung perencanaan pasokan baik untuk tahun ini maupun tahun-tahun mendatang. Selain itu, PLN EPI juga melakukan kerja sama dengan pihak terkait, termasuk Pemerintah Provinsi DIY, Keraton Yogyakarta, dan masyarakat Gunung Kidul.

Pada Februari 2023, PLN EPI bersama-sama dengan pihak terkait tersebut memanfaatkan lahan seluas 30 hektar untuk penanaman 50 ribu pohon biomassa. Saat ini, pohon-pohon tersebut sudah siap tanam sebanyak 50 ribu, dengan target panen perdana yang direncanakan pada tahun 2025 sebesar 25 ton per hektar per tahun. Mamit menegaskan bahwa langkah ini tidak hanya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan energi, tetapi juga untuk mendukung peningkatan perekonomian masyarakat setempat. "Memanfaatkan lahan yang tak terpakai dapat memberikan dampak ekonomi sirkular bagi masyarakat," tandasnya.

Dengan langkah-langkah inovatif ini, PLN EPI semakin menegaskan komitmennya dalam menyongsong masa depan energi bersih dan berkelanjutan.

Redaksi

Redaksi

insiderindonesia adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Suksesnya Peresmian Proyek ACCESS di Sumba, PLN Enjiniring Wujudkan PLTS Berkelanjutan

Suksesnya Peresmian Proyek ACCESS di Sumba, PLN Enjiniring Wujudkan PLTS Berkelanjutan

PLN Enjiniring dan Peresmian Proyek ACCESS di Sumba: Mempercepat Akses Energi Terbarukan

PLN Enjiniring dan Peresmian Proyek ACCESS di Sumba: Mempercepat Akses Energi Terbarukan

Peresmian Proyek ACCESS di Sumba, PLN Enjiniring Perkuat Transisi Energi di Indonesia

Peresmian Proyek ACCESS di Sumba, PLN Enjiniring Perkuat Transisi Energi di Indonesia

PLN Enjiniring Berperan Penting dalam Peresmian Proyek ACCESS di Sumba

PLN Enjiniring Berperan Penting dalam Peresmian Proyek ACCESS di Sumba

PLN Enjiniring Sukses Hadirkan Energi Bersih dalam Peresmian Proyek ACCESS di Sumba

PLN Enjiniring Sukses Hadirkan Energi Bersih dalam Peresmian Proyek ACCESS di Sumba