Jumat, 20 September 2024

PLN Indonesia Power Menggenjot Penggunaan Energi Terbarukan dan Meningkatkan Cofiring untuk Mendorong Keberlanjutan Lingkungan

PLN Indonesia Power Menggenjot Penggunaan Energi Terbarukan dan Meningkatkan Cofiring untuk Mendorong Keberlanjutan Lingkungan

JAKARTA- PT PLN Indonesia Power (PLN IP) melalui PLTU Adipala telah mengambil langkah maju dengan memanfaatkan biomassa sebagai bahan bakar alternatif untuk menggantikan batu bara, dalam praktik yang dikenal sebagai Cofiring. Dengan memanfaatkan berbagai limbah seperti kayu dan limbah racik uang kertas, PLTU Adipala menjadi sorotan Komisi VII DPR RI dan Kementerian ESDM setelah menerima Piagam Penghargaan Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) atas penggunaan limbah racik uang kertas (LRUK) terbanyak, mencapai 100 Ton, untuk digunakan dalam cofiring di Pembangkit Listrik Tenaga Uap.

Ketua Komisi VII DPR RI Sugeng Suparwoto, bersama dengan Anggota Komisi VII lainnya Abdul Kadir Karding dan Rofik Hananto, menyampaikan apresiasi atas inovasi yang dilakukan PLTU Adipala untuk menjadikan pembangkit listrik lebih ramah lingkungan dengan memanfaatkan biomassa sebagai bahan bakar. Sugeng mendorong PLTU Adipala untuk mencapai target 100 persen penggunaan biomassa, seiring dengan upaya global untuk menurunkan emisi gas rumah kaca.

"Saya melihat PLTU Adipala sangat serius dalam menekan emisi dengan menerapkan teknologi super critical dan memanfaatkan cofiring biomassa. Langkah ini patut diapresiasi dan perlu diikuti oleh pembangkit lainnya," ungkap Sugeng.

Baca Juga

TJSL & CSR Awards 2024: PLN Enjiniring Unggul dengan Penghargaan Platinum Star 5 Berkat Program CSR

Selain mendukung upaya pengurangan emisi, PLTU Adipala juga telah berhasil memanfaatkan sisa pembakaran batu bara (Fly Ash and Bottom Ash - FABA) sebagai bahan campuran untuk pembangunan infrastruktur.

Direktur Pembinaan Program Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Wanhar menegaskan bahwa pemanfaatan biomassa, termasuk LRUK, merupakan langkah penting dalam mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan mendukung program pemerintah untuk meningkatkan penggunaan energi terbarukan.

"Dengan memanfaatkan limbah uang kertas, PLTU Adipala telah menunjukkan komitmen dalam menjalankan program keberlanjutan lingkungan. Langkah ini sejalan dengan upaya global untuk memperkuat pemanfaatan energi terbarukan," jelas Wanhar.

Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra menegaskan bahwa PLN IP terus berusaha mencapai target bauran Energi Baru dan Terbarukan (EBT) sebesar 23 persen pada tahun 2025, dengan memperkuat program cofiring sebagai salah satu strategi utama. Edwin menambahkan bahwa PLTU Adipala telah meningkatkan target penggunaan biomassa hingga 5 persen, dengan mencari sumber bahan bakar alternatif termasuk LRUK.

"Dengan komitmen yang kuat untuk mengurangi emisi dan meningkatkan penggunaan energi terbarukan, PLN Indonesia Power terus melakukan langkah-langkah inovatif, termasuk penggunaan limbah uang kertas, untuk menjadikan pembangkit listrik lebih ramah lingkungan," ujar Edwin.

Redaksi

Redaksi

insiderindonesia adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Suksesnya Peresmian Proyek ACCESS di Sumba, PLN Enjiniring Wujudkan PLTS Berkelanjutan

Suksesnya Peresmian Proyek ACCESS di Sumba, PLN Enjiniring Wujudkan PLTS Berkelanjutan

PLN Enjiniring dan Peresmian Proyek ACCESS di Sumba: Mempercepat Akses Energi Terbarukan

PLN Enjiniring dan Peresmian Proyek ACCESS di Sumba: Mempercepat Akses Energi Terbarukan

Peresmian Proyek ACCESS di Sumba, PLN Enjiniring Perkuat Transisi Energi di Indonesia

Peresmian Proyek ACCESS di Sumba, PLN Enjiniring Perkuat Transisi Energi di Indonesia

PLN Enjiniring Berperan Penting dalam Peresmian Proyek ACCESS di Sumba

PLN Enjiniring Berperan Penting dalam Peresmian Proyek ACCESS di Sumba

PLN Enjiniring Sukses Hadirkan Energi Bersih dalam Peresmian Proyek ACCESS di Sumba

PLN Enjiniring Sukses Hadirkan Energi Bersih dalam Peresmian Proyek ACCESS di Sumba