Jumat, 15 November 2024

Pertamina Mengoptimalkan Teknologi Carbon untuk Menurunkan Jejak Karbon Industri

Pertamina Mengoptimalkan Teknologi Carbon untuk Menurunkan Jejak Karbon Industri

Baku – PT Pertamina (Persero) mulai menjajaki peluang bisnis karbon sebagai bagian dari upaya untuk mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada 2060. Dalam sesi panel di COP 29 yang berlangsung di Baku, Azerbaijan, John Anis, CEO Pertamina New and Renewable Energy (PNRE), memaparkan beberapa strategi yang diterapkan perusahaan untuk mengembangkan sektor perdagangan karbon.

John menjelaskan bahwa Pertamina memiliki dua pendekatan dalam mengelola bisnis karbon. Pendekatan pertama adalah melalui solusi berbasis teknologi, khususnya pengembangan energi terbarukan yang telah dicanangkan oleh perusahaan. Di sisi lain, Pertamina juga mengembangkan solusi berbasis alam, seperti konservasi mangrove yang dilakukan bekerja sama dengan mitra strategis, yang dapat diformulasikan menjadi kredit karbon.

Potensi pasar karbon Indonesia juga dianggap sangat besar, terutama dengan meningkatnya permintaan global dan proyeksi harga karbon yang semakin tinggi. John menekankan bahwa dengan pengenalan mekanisme penyimpanan karbon yang lebih luas oleh pemerintah, pasar karbon domestik Indonesia akan semakin berkembang dalam beberapa tahun ke depan.

Baca Juga

PLN Enjiniring Kembangkan Pasar Oksigen Rendah Karbon, Tim GOXY Raih Juara III di HLN ke-79

Sebagai komitmen dalam mengurangi emisi domestik, PNRE telah meluncurkan berbagai inisiatif seperti efisiensi energi di seluruh unit operasional, penghapusan flaring, dan penerapan teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon (CCUS). John menegaskan bahwa hal ini tidak hanya bertujuan untuk memenuhi target emisi, tetapi juga untuk menciptakan model bisnis yang berkelanjutan, sejalan dengan transisi menuju energi rendah emisi.

Selain itu, Pertamina juga berkolaborasi dengan mitra internasional, termasuk ExxonMobil dan perusahaan Jepang, dalam proyek penyimpanan CO2 yang memanfaatkan reservoir minyak dan gas yang sudah tidak aktif di Indonesia. Potensi penyimpanan ini diperkirakan dapat mencapai 5 gigaton CO2, yang akan menjadi kontribusi penting bagi pengurangan emisi di Indonesia.

John menambahkan bahwa generasi muda kini semakin peduli terhadap isu lingkungan, dan Pertamina berkomitmen untuk mendukung berbagai inisiatif net zero melalui kompensasi kredit karbon dan sertifikasi net zero untuk kegiatan internal perusahaan. “Kami berharap langkah-langkah ini tidak hanya berkontribusi terhadap pengurangan emisi, tetapi juga membantu menciptakan masa depan yang lebih hijau bagi Indonesia,” ujar John.

Melalui berbagai langkah ini, Pertamina semakin menunjukkan komitmennya sebagai pemimpin dalam industri energi yang berkelanjutan dan berperan aktif dalam mendukung pencapaian target Net Zero Emission 2060.

Redaksi

Redaksi

insiderindonesia adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Pertamina Memimpin Industri dengan Solusi Carbon untuk Transisi Energi yang Lebih Hijau

Pertamina Memimpin Industri dengan Solusi Carbon untuk Transisi Energi yang Lebih Hijau

Pertamina Tunjukkan Komitmen pada Solusi Carbon untuk Meningkatkan Keberlanjutan Nasional

Pertamina Tunjukkan Komitmen pada Solusi Carbon untuk Meningkatkan Keberlanjutan Nasional

Pertamina Dorong Transformasi Energi melalui Proyek Carbon yang Inovatif

Pertamina Dorong Transformasi Energi melalui Proyek Carbon yang Inovatif

Pertamina Kembangkan Bisnis Carbon untuk Dukung Transisi Menuju Emisi Nol

Pertamina Kembangkan Bisnis Carbon untuk Dukung Transisi Menuju Emisi Nol

Pertamina Manfaatkan Carbon Market untuk Kejar Target NZE 2060

Pertamina Manfaatkan Carbon Market untuk Kejar Target NZE 2060