Energi Andal Berkat Transformasi Hebat di PLN IP

Senin, 11 November 2024 | 13:42:57 WIB

Jakarta – PLN Indonesia Power, sebagai perusahaan pembangkitan terbesar dan terbaik di Asia Tenggara, telah melakukan berbagai langkah strategis dan transformasi untuk menghadapi tantangan dalam memenuhi kebutuhan pasokan listrik nasional. Upaya ini juga dilakukan untuk mendukung transisi energi Indonesia dalam mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060.

Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, menegaskan komitmen perusahaan untuk berkontribusi lebih besar dalam pencapaian target energi berkelanjutan, mendukung inisiatif global dalam pengurangan emisi karbon, serta mengadopsi teknologi ramah lingkungan.

"PLN IP adalah salah satu subholding strategis PLN dengan peran kunci sebagai penyedia solusi energi, meliputi pembangkitan listrik di seluruh Indonesia serta pengembangan bisnis beyond KWh," ujar Edwin.

Edwin menjelaskan bahwa sebelum meraih pengakuan sebagai perusahaan yang berhasil melakukan transformasi bisnis di tengah tantangan global, PLN Indonesia Power menghadapi lima tantangan utama yang mendorong terjadinya transformasi pascapandemi Covid-19. Berkat keberhasilan transformasinya, PLN Indonesia Power meraih penghargaan pada ajang Indonesia Best Business Transformation 2024 dengan predikat very good, yang diikuti oleh banyak perusahaan ternama di Indonesia.

“Tantangan pertama adalah pembentukan holding-subholding yang mengakibatkan peralihan aset pembangkitan ke PLN IP, sehingga kapasitas pembangkit meningkat dari 10 GW menjadi 21 GW. Tantangan kedua adalah visi Transformasi 2.0 PLN untuk menjadi salah satu perusahaan Global Top 500, di mana PLN IP berperan penting dalam pencapaian ini,” papar Edwin.

“Tantangan ketiga adalah roadmap menuju NZE 2060, di mana PLN IP memiliki peran sentral. Tantangan keempat, berkontribusi dalam pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), dan tantangan kelima, memanfaatkan momentum untuk mempercepat pengembangan bisnis pembangkit hijau dan beyond KWh,” tambah Edwin.

Untuk mencapai transformasi berkelanjutan dan visi perusahaan, PLN IP meluncurkan program unggulan berupa Digital Power Plant atau Reliability and Efficiency Optimization Center (REOC), yang memantau dan mengelola kinerja pembangkit listrik secara real-time melalui teknologi digital. Program ini bertujuan untuk mengoptimalkan dua indikator utama, yaitu Equivalent Availability Factor (EAF) dan Equivalent Forced Outage Rate (EFOR).

Edwin menekankan bahwa sejak peluncuran program Transformasi 2.0, PLN IP telah menghubungkan mesin pembangkit ke sistem REOC untuk pengelolaan yang lebih efisien. “Perusahaan berkomitmen untuk mengintegrasikan seluruh unit dan mesin pembangkit ke dalam sistem ini guna meningkatkan efisiensi operasional dan keandalan pembangkit,” jelas Edwin.

Pada tahun 2023, PLN IP mencatat kemajuan signifikan dengan realisasi EAF sebesar 89,54% dan EFOR di angka 3,63%, menempatkan perusahaan di jalur yang tepat menuju standar Top 10% North American Electric Reliability Corporation (NERC).

“Pencapaian ini mengokohkan PLN IP sebagai penyedia energi andal,” kata Edwin.

Dari perspektif keberlanjutan, transformasi PLN IP juga berhasil meningkatkan kinerja Environmental, Social, and Governance (ESG) selama 10 tahun terakhir, dibuktikan dengan pencapaian PROPER Beyond Compliance.

"PLN IP akan terus meningkatkan kinerja PROPER di 36 unit bisnis pembangkit perusahaan," tambahnya.

Terkini