JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperkirakan kredit perbankan akan terus tumbuh di level tinggi hingga akhir tahun 2024. Beberapa sektor industri diproyeksikan menjadi motor utama pendorong pertumbuhan ini, termasuk sektor perdagangan besar dan eceran, perantara keuangan, serta industri pengolahan.
Mengacu pada hasil Survei Orientasi Bisnis Perbankan OJK (SBPO) Triwulan III, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, menyatakan bahwa sektor-sektor tersebut diperkirakan menjadi penggerak utama penyaluran kredit perbankan.
Dian menyoroti secara khusus sektor industri pengolahan yang berpotensi besar mendorong pertumbuhan kredit. Ia menjelaskan bahwa sektor ini memberikan kontribusi signifikan terhadap penyaluran kredit, menjadikannya salah satu prioritas perbankan. "Per Agustus 2024, kredit ke sektor pengolahan mencapai 15% dari total kredit perbankan, menjadikannya sektor terbesar kedua dalam penyaluran kredit produktif," jelas Dian dalam keterangan persnya..
Pertumbuhan kredit untuk sektor industri pengolahan tercatat tumbuh sebesar 8,15% secara tahunan (year on year atau yoy) pada Agustus 2024, meningkat tajam dibandingkan 3,35% di tahun sebelumnya. Dian menambahkan, sektor ini akan terus menjadi pendorong utama pertumbuhan kredit perbankan hingga akhir tahun.
OJK juga melaporkan bahwa pertumbuhan kredit perbankan secara keseluruhan mencapai 11,40% (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan 9,06% pada periode yang sama tahun lalu. Secara tahun berjalan (year to date atau ytd), kredit telah meningkat 5,89%, mengungguli pertumbuhan 4,92% pada Agustus 2023.
Melihat pencapaian positif ini, Dian menyatakan keyakinannya bahwa target pertumbuhan kredit perbankan sebesar 9-11% yang ditetapkan OJK di awal tahun masih akan tercapai. "Kami optimis pertumbuhan kredit perbankan di 2024 akan sesuai dengan proyeksi yang kami sampaikan," tegasnya.