Pertamina Manfaatkan Carbon Market untuk Kejar Target NZE 2060

Kamis, 14 November 2024 | 20:51:09 WIB

Baku – PT Pertamina (Persero) mulai mengembangkan peluang bisnis karbon sebagai bagian dari strategi adaptasi transisi energi untuk mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060. CEO Pertamina New and Renewable Energy (PNRE), John Anis, dalam sesi panel di COP 29 di Baku, Azerbaijan, mengungkapkan sejumlah strategi pengembangan bisnis karbon yang telah disiapkan Pertamina.

John menyoroti potensi besar perdagangan karbon bagi perusahaan energi, serta dampak positifnya terhadap lingkungan. Menurutnya, Indonesia memiliki potensi besar dalam bisnis karbon, yang dapat dimanfaatkan melalui solusi berbasis teknologi energi terbarukan dan proyek konservasi alam seperti mangrove, yang dijalankan Pertamina bersama mitra strategis.

“Kami menerapkan dua pendekatan utama dalam perdagangan karbon. Pendekatan pertama adalah solusi berbasis teknologi, seperti pengembangan energi terbarukan yang telah kami lakukan. Pendekatan kedua adalah solusi berbasis alam, di mana kami bekerja sama dengan mitra strategis dalam proyek-proyek seperti konservasi mangrove, yang kemudian dapat diolah menjadi kredit karbon,” ujar John.

Dengan permintaan karbon yang meningkat dan proyeksi harga karbon yang semakin kompetitif di pasar global, termasuk di Indonesia, John menekankan bahwa perdagangan karbon memiliki prospek yang cerah. “Pasar karbon Indonesia memiliki peluang pertumbuhan besar, terutama dengan pengenalan mekanisme penyimpanan karbon oleh pemerintah dalam beberapa tahun ke depan,” tambahnya.

PNRE menunjukkan komitmennya dalam mengurangi emisi domestik melalui berbagai inisiatif, seperti peningkatan efisiensi energi di seluruh unit operasi, penghapusan rutinitas zero flaring, dan penerapan teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon (CCUS).

“Bagi kami, ini bukan sekadar pencapaian target, tetapi juga upaya menciptakan bisnis yang selaras dengan masa depan rendah emisi, mendukung transisi energi berkelanjutan,” tegas John.

Sebagai bagian dari kerja sama dengan mitra internasional, seperti ExxonMobil dan perusahaan Jepang, PNRE memfokuskan pengembangan proyek penyimpanan CO2 di reservoir minyak dan gas yang sudah tidak aktif di Indonesia. Potensi penyimpanan ini mencapai 5 gigaton CO2, yang diharapkan memberikan kontribusi besar terhadap pengurangan emisi di Indonesia.

John juga menekankan pentingnya peran perusahaan dalam mendukung berbagai inisiatif menuju net zero dengan memanfaatkan kredit karbon dan mengadopsi sertifikasi net zero untuk operasi internal. “Generasi muda semakin peduli terhadap pengelolaan risiko lingkungan dan ingin terlibat. Langkah ini menunjukkan bahwa Pertamina berkomitmen tidak hanya pada keberlanjutan bisnis, tetapi juga pada masa depan yang lebih hijau,” tutup John.

Dengan upaya ini, Pertamina mengukuhkan posisinya sebagai pemimpin di sektor energi yang berkomitmen terhadap keberlanjutan dan berperan aktif dalam upaya global untuk mengurangi emisi karbon. Pertamina terus mendukung target Net Zero Emission 2060 melalui program-program yang relevan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) dan penerapan prinsip-prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini operasional.

Terkini