Pabrik Solar Panel Baru, Langkah Besar PLN Indonesia Power untuk EBT

Kamis, 14 November 2024 | 12:42:25 WIB

Kendal — PLN Indonesia Power (PLN IP), melalui anak perusahaannya yang beroperasi dalam perusahaan patungan, telah meresmikan pabrik panel surya dengan kapasitas produksi mencapai 1 Gigawatt Peak (GWp). Terletak di Kendal, Jawa Tengah, pabrik ini menjadi fasilitas pertama dan terbesar yang terintegrasi di Indonesia, mencerminkan upaya nyata dalam mencapai target _Net Zero Emission (NZE)_ 2060.

Direktur Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian dari Kementerian Perindustrian, Yan Sibarang Tandiele, memuji percepatan pembangunan pabrik serta pemenuhan komponen Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) sesuai ketentuan pemerintah. “_Soft Launching_ pabrik dalam waktu 10 bulan ini merupakan pencapaian yang membanggakan. Dengan beroperasinya pabrik berkapasitas 1 GWp ini, kapasitas nasional naik menjadi 4,7 GWp. Terima kasih kepada PLN yang telah berkomitmen pada pemanfaatan TKDN,” ungkapnya.

Sekretaris Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi Kementerian ESDM, Sahid Junaidi, menyampaikan optimisme terhadap masa depan energi terbarukan di Indonesia yang dipercepat oleh kehadiran pabrik ini. “Cepatnya pembangunan menunjukkan perkembangan sektor EBT yang semakin cerah,” kata Sahid.

Hartanto Wibowo, Direktur Perencanaan Korporat dan Pengembangan Bisnis PT PLN (Persero), menyatakan bahwa peluncuran pabrik ini merupakan langkah penting dalam upaya transisi energi nasional dan swasembada energi. “Ini menjadi bukti PLN mendukung transisi energi dan swasembada, sesuai arahan Presiden RI,” jelasnya.

Edwin Nugraha Putra, Direktur Utama PLN Indonesia Power, menjelaskan bahwa perusahaan patungan antara PLN IP Renewables, Trina Solar Co. Ltd, dan PT Dian Swastatika Sentosa, yaitu PT Trina Mas Agra Indonesia (TMAI), telah siap memproduksi modul panel surya menggunakan teknologi canggih _Tunnel Oxide Passivated Contact (TOPCon)_. Teknologi ini meningkatkan efisiensi panel hingga 23,2%, di atas rata-rata efisiensi di Indonesia.

Pabrik ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada komponen impor, mendukung kebijakan pemerintah dalam meningkatkan TKDN, serta menjadi langkah nyata memperkuat kemandirian industri energi nasional. Edwin menegaskan, “Dengan TKDN tinggi, kita semakin mandiri di sektor industri energi terbarukan.”

Selain mendukung target _NZE_ 2060, pabrik ini juga berdampak positif terhadap perekonomian lokal dengan membuka lapangan kerja dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Edwin menambahkan bahwa potensi energi surya Indonesia yang mencapai 207 GW dapat lebih dioptimalkan melalui pabrik ini, dengan kapasitas produksi awal 1 GWp yang nantinya akan ditingkatkan menjadi 3 GWp.

Di sisi lain, Wakil Direktur Utama PT Trina Mas Agra Indonesia (TMAI), Lokita Prasetya, menyatakan bahwa pabrik ini telah siap beroperasi dan dapat memenuhi kebutuhan pasar domestik dengan modul panel surya berkapasitas hingga 720 Watt Peak per modul dan efisiensi mencapai 23,2%. “Kami berharap dukungan dari pemerintah dan PLN untuk mendorong permintaan pasar dalam negeri,” ujar Lokita.

Berita dan informasi terkait PLN Indonesia Power lainnya dapat diakses di www.plnindonesiapower.co.id.

Terkini