JAKARTA-Partisipasi aktif PT PLN Enjiniring (PLNE) dalam proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Citra telah menghasilkan pencapaian yang signifikan. Dalam upaya keras perusahaan dalam menyusun dokumen Detailed Engineering Design (DED) untuk Gardu Induk dan Transmisi yang terhubung dengan PLTS Cirata, PLNE menunjukkan komitmen nyata dalam menerapkan Environmental, Social, and Governance (ESG) serta Green Energy.
Tindakan ini mencerminkan dukungan penuh PLNE terhadap pembangunan proyek-proyek Energi Baru Terbarukan (EBT) di Indonesia, dengan PLTS Terapung Cirata menjadi lambang kesuksesan dalam mewujudkan masa depan energi yang lebih bersih dan berkelanjutan.
Muhammad Firmansyah, Direktur Enjiniring PLNE, turut hadir dalam Peresmian Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata sebesar 192 megawatt peak (MWp) pada Kamis (09/11). Proyek yang berdiri di atas Waduk Cirata ini diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, yang menyatakan bahwa Indonesia berhasil mengawal pembangunan proyek ini, menjadikan hari tersebut bersejarah.
Dalam proyek monumental ini, PLNE juga terlibat dalam penyusunan dokumen Detailed Engineering Design (DED) yang melibatkan Gardu Induk dan Transmisi yang terhubung dengan PLTS Cirata. Ini menegaskan dukungan PLNE terhadap proyek Energi Baru Terbarukan (EBT) di Indonesia sebagai komitmen nyata dalam menerapkan Environmental, Social, and Governance (ESG) dan Green Energy.
Penting untuk dicatat bahwa PLTS Terapung Cirata merupakan hasil kolaborasi global antara PT PLN (Persero) dan perusahaan Uni Emirat Arab (UEA).
Seremoni peresmian juga dihadiri oleh Menteri Perdagangan Luar Negeri Uni Emirat Arab (UEA), Thani Ahmed Al Zeyoudi; Menteri Kabinet Indonesia Maju; (Pj.) Gubernur Provinsi Jawa Barat; Bupati Purwakarta; Direktur Utama PT PLN (Persero) beserta Komisaris dan Direksi PLN Group. Semua ini menandai momen penting dalam mengukuhkan keberhasilan Indonesia dalam mengadopsi sumber energi terbarukan secara global.