Haleyora Power Jadi Benchmark Telkom Akses dalam Praktik K3

Jumat, 02 Agustus 2024 | 23:11:09 WIB

Jakarta - PT Haleyora Power (HP) terus menjadi rujukan dalam penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Indonesia. Komitmen perusahaan dalam menerapkan K3 di seluruh proses bisnisnya menarik perhatian PT Telkom Akses, anak perusahaan PT Telkom Indonesia Tbk, yang melakukan benchmarking ke Kantor Pusat HP pada Kamis (4/7) lalu.

Dalam kegiatan tersebut, PT Telkom Akses diwakili oleh Effy Abadi, SGM Human Capital Management, dan Abdillah Rifqi, VP Finance, Reporting & Risk Management, bersama anggota tim lainnya. Effy Abadi menyatakan bahwa tujuan dari benchmarking ini adalah untuk meningkatkan kualitas dan implementasi K3 di Telkom Akses. HP dipilih sebagai mitra benchmarking karena memiliki rekam jejak yang kuat dalam implementasi K3.

“Kami melihat HP dan Telkom Akses memiliki kesamaan sebagai anak perusahaan BUMN dengan ukuran, karakter risiko, dan proses bisnis yang mirip. Oleh karena itu, pengelolaan risiko K3 di HP dapat menjadi referensi penting bagi kami dalam mengelola K3 di Telkom Akses. Kami ingin bertukar informasi, pengetahuan, dan pengalaman tentang bagaimana HP mengelola dan menerapkan manajemen K3,” ungkap Effy.

Effy juga menambahkan bahwa Telkom Akses menghadapi risiko kecelakaan kerja yang tinggi, mirip dengan HP. "Kami yang bergerak di bidang konstruksi pembangunan dan layanan pengelolaan infrastruktur jaringan telekomunikasi ini juga menghadapi risiko tinggi dalam aktivitas bisnisnya," tambahnya.

Plt. Direktur Utama HP, Isral, menyambut baik kegiatan benchmarking ini dan menekankan bahwa implementasi K3 adalah aspek krusial untuk kelancaran operasional perusahaan.

“Kami mengapresiasi inisiatif dari rekan-rekan Telkom Akses untuk melakukan benchmarking. Kami berkomitmen menyediakan layanan listrik yang andal dengan dasar safety, integrity, dan quality. Kami menanamkan mindset bahwa safety culture adalah corporate culture, sehingga seluruh jajaran harus bergerak bersama karena keselamatan adalah tanggung jawab semua orang,” kata Isral.

Kegiatan ini tidak hanya memperkuat hubungan antara dua anak perusahaan BUMN, tetapi juga memberikan wawasan berharga bagi Telkom Akses dalam mengoptimalkan penerapan K3, yang sangat penting dalam menghadapi risiko tinggi di industri mereka.Dalam rangka meningkatkan kualitas dan implementasi K3, PT Telkom Akses, anak perusahaan PT Telkom Indonesia Tbk, mengadakan kegiatan benchmarking di Kantor Pusat Haleyora Power.

Dalam acara yang berlangsung pada Kamis, 4 Juli 2024, PT Telkom Akses diwakili oleh Effy Abadi, Senior General Manager Human Capital Management, dan Abdillah Rifqi, VP Finance, Reporting & Risk Management, beserta anggota tim lainnya. Effy Abadi menyampaikan bahwa kegiatan benchmarking ini bertujuan untuk meningkatkan pengelolaan dan implementasi K3 di Telkom Akses. Haleyora Power dipilih sebagai model benchmarking karena dianggap memiliki rekam jejak yang baik dalam implementasi K3 di Indonesia.

"Saya rasa Haleyora Power dan Telkom Akses memiliki kesamaan sebagai anak perusahaan BUMN yang beroperasi dengan karakter risiko dan proses bisnis yang serupa. Oleh karena itu, pengelolaan risiko K3 di Haleyora Power dapat menjadi referensi berharga bagi kami. Kami ingin bertukar informasi, pengetahuan, dan pengalaman mengenai implementasi dan tata kelola manajemen K3," ujar Effy.

Effy juga menekankan bahwa Telkom Akses, yang bergerak di bidang konstruksi pembangunan dan pengelolaan layanan infrastruktur jaringan telekomunikasi, menghadapi risiko kecelakaan kerja yang tinggi, mirip dengan Haleyora Power.

Plt. Direktur Utama Haleyora Power, Isral, menyambut baik inisiatif benchmarking ini dan menekankan bahwa K3 merupakan aspek paling penting untuk kelancaran operasional perusahaan.

"Kami sangat mengapresiasi kegiatan benchmarking dari rekan-rekan Telkom Akses. Kami berkomitmen untuk menyediakan layanan listrik yang andal dengan mengedepankan prinsip safety, integrity, dan quality. Di Haleyora Power, kami telah menanamkan mindset bahwa budaya keselamatan adalah budaya perusahaan, sehingga seluruh jajaran harus bergerak bersama karena keselamatan adalah tanggung jawab semua pihak," jelas Isral.

Kegiatan ini menjadi langkah penting bagi kedua perusahaan untuk saling berbagi pengalaman dan meningkatkan standar keselamatan kerja, guna memastikan operasi bisnis yang aman dan berkelanjutan.

Terkini