Dampak Digitalisasi Terhadap Layanan Penyeberangan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)

Kamis, 25 Juli 2024 | 12:23:39 WIB

JAKARTA - Dalam lima tahun terakhir, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), di bawah kepemimpinan Menteri BUMN Erick Thohir, telah mencapai kemajuan besar dalam digitalisasi layanan penyeberangan. Direktur Utama ASDP, Ira Puspadewi, menjelaskan bahwa program digitalisasi ini telah membawa perubahan signifikan pada pengalaman penyeberangan, terutama di rute Merak-Bakauheni dan Ketapang-Gilimanuk, dengan penerapan sistem E-Ticketing Ferizy sejak 2020.

Ira mengatakan, “E-Ticketing Ferizy yang diluncurkan oleh Menteri BUMN, Menteri Perhubungan, dan Menteri Parekraf ini telah menjadi cara baru bagi masyarakat untuk membeli tiket ferry, dengan lebih dari 2,3 juta pengguna menikmati kemudahan dan kenyamanannya.”

Transformasi digital ASDP dimulai pada Agustus 2018 dengan penerapan kartu prabayar pada mesin EDC, diikuti dengan penggunaan E-KTP dan passport reader untuk pembelian tiket di loket dan vending machine pada Juni 2019. Pada Mei 2020, sistem Ferizy memungkinkan pembelian tiket secara online melalui website dan aplikasi Ferizy dengan lebih dari 120 metode pembayaran.

Sejak diluncurkan pada tahun 2020, jumlah pengguna Ferizy terus meningkat pesat, dari 438.105 pengguna di tahun pertama menjadi 655.951 pengguna pada 2023, menunjukkan peningkatan kepercayaan masyarakat terhadap pemesanan tiket online.

Menteri BUMN Erick Thohir memberikan dukungan penuh dan apresiasinya terhadap sistem tiket online Ferizy, “Transformasi digital yang diterapkan BUMN telah berhasil meningkatkan pendapatan dan mencapai laba bersih yang signifikan, bahkan di tengah pandemi. Ini adalah pencapaian yang patut disyukuri.”

Kunjungan Menteri Erick ke Pelabuhan ASDP pada 2023 menggarisbawahi bahwa inovasi ASDP telah membantu mengurangi kepadatan di pelabuhan, terutama selama peak season. “Pada Angkutan Lebaran 2024, 95 persen pemudik motor dan 90 persen kendaraan roda empat membeli tiket ferry melalui e-ticketing. Ini menunjukkan bahwa layanan mudik semakin terencana dan efektif,” ujar Menteri Erick.

Konsistensi ASDP dalam melaksanakan transformasi digital di seluruh layanan, termasuk penjualan tiket penyeberangan, berdampak positif pada kinerja perusahaan. ASDP mencatat pendapatan audited sebesar Rp 5.032 triliun dan laba bersih sebesar Rp 637 miliar pada tahun 2023, yang melebihi pendapatan tahun 2019 dan mengalami kenaikan 15 persen dibandingkan tahun 2022. Laba bersih tahun ini mencapai 92 persen dari target dan meningkat 9 persen dari tahun 2022.

Menurut Ira, faktor utama pencapaian ini adalah transformasi organisasi dan akselerasi digitalisasi di seluruh lini bisnis ASDP. “Digitalisasi ini membantu mempermudah proses bisnis dan layanan tiket ferry, baik melalui website maupun aplikasi Ferizy,” katanya.

Selama Angkutan Lebaran 2024, sistem e-ticketing Ferizy membantu arus balik yang lancar, dengan 98,2 persen pemudik tiba di pelabuhan Bakauheni sesuai jadwal. Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin, menambahkan bahwa e-ticketing Ferizy tidak hanya meningkatkan keselamatan dan keamanan transportasi tetapi juga mempercepat proses pelayanan dan mengurangi antrian di pelabuhan.

Saat ini, ASDP telah sukses menerapkan digitalisasi tiket ferry di 29 pelabuhan, termasuk Merak, Bakauheni, Ketapang, Gilimanuk, dan berbagai lokasi lainnya, baik melalui aplikasi maupun website.

Terkini