ASDP Indonesia Ferry: Transformasi Digital untuk Pelabuhan yang Lebih Efisien

Selasa, 09 Juli 2024 | 09:29:23 WIB

JAKARTA - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) berkomitmen untuk meningkatkan kualitas layanan penyeberangan bagi semua pengguna dengan meluncurkan program "Say No to Calo" di empat pelabuhan utama: Merak, Bakauheni, Ketapang, dan Gilimanuk, mulai Senin (1/7). Hal ini bertujuan menciptakan kondisi pelayanan yang aman dan nyaman di pelabuhan bagi para pengguna jasa.

Menurut Shelvy Arifin, Sekretaris Perusahaan ASDP, manajemen secara aktif melakukan sosialisasi pembelian tiket ferry secara online melalui aplikasi Ferizy. Langkah ini telah membawa banyak manfaat, seperti pengurangan waktu tunggu di pelabuhan. "Digitalisasi pembelian tiket ini merupakan komitmen ASDP dalam menghadirkan kenyamanan dengan transformasi digital yang kami lakukan dalam lima tahun terakhir," ujarnya.

Selain itu, ASDP juga meningkatkan implementasi reservasi tiket online di 28 pelabuhan melalui aplikasi dan website trip.ferizy.com. Langkah ini sejalan dengan upaya mereka untuk memberikan layanan yang lebih baik kepada pengguna jasa.

Dalam upaya melindungi pengguna jasa dari praktik percaloan, ASDP telah merancang program "Say No to Calo". Kehadiran calo di pelabuhan dapat mengakibatkan ketidaknyamanan bagi penumpang karena mereka sering kali mendapatkan tiket dengan harga yang jauh lebih tinggi dari harga resmi. ASDP juga mencatat banyak kasus kerugian yang dialami pengguna jasa karena tiket yang dibeli dari calo tidak valid saat digunakan di pelabuhan.

Untuk mengatasi masalah ini, ASDP meningkatkan patroli keamanan di pelabuhan dan menerapkan sistem geofencing untuk memastikan bahwa pembelian tiket hanya dapat dilakukan melalui loket resmi dan aplikasi Ferizy. Hanya penumpang dengan tiket resmi yang diizinkan masuk ke area pelabuhan, melalui filterisasi ketat di titik masuk.

Selain itu, ASDP juga mempermudah proses pembelian tiket dengan menyediakan berbagai metode pembayaran seperti transfer bank, virtual account, dan e-wallet. Hal ini bertujuan untuk memberikan kemudahan kepada pengguna jasa dalam memilih metode pembayaran yang paling nyaman bagi mereka.

"Dengan langkah-langkah ini, kami berharap untuk mendapatkan dukungan penuh dari pengguna jasa dan masyarakat agar bersama-sama kita dapat menciptakan pelabuhan yang bebas dari praktik calo, serta aman dan nyaman bagi semua pengguna jasa," tambah Shelvy.

Terkini