ASDP Sukses Layani Lonjakan Penumpang Selama Libur Waisak, Buktikan Kesiapan Hadapi Tantangan Libur Sekolah

Senin, 10 Juni 2024 | 23:17:21 WIB

JAKARTA-Libur panjang Hari Raya Waisak memicu lonjakan signifikan jumlah penumpang dan kendaraan di lintasan penyeberangan Ajibata-Ambarita, Danau Toba. PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mencatat tiket ferry untuk Kamis (23/5) ludes terjual, mendorong perusahaan untuk menambah trip kapal hingga tengah malam.

Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin, mengungkapkan bahwa jumlah penumpang dari Pelabuhan Ajibata pada Kamis (23/5) melonjak hingga 97% menjadi 2.028 orang, dibandingkan hari sebelumnya yang hanya 1.029 orang. "Antusiasme masyarakat yang menyeberang sangat tinggi di long weekend ini," jelasnya.

Untuk mengakomodasi lonjakan penumpang, ASDP memperpanjang jadwal penyeberangan kapal ferry hingga tengah malam, dengan keberangkatan terakhir pada pukul 23.15. Penambahan jadwal ini dilayani oleh KMP Pora Pora dan KMP Ihan Batak.

"ASDP akan terus mengupayakan optimalisasi pelayanan kepada pengguna jasa yang ingin menyeberang," ujar Shelvy.

Sementara itu, trafik penyeberangan Jawa-Sumatera melalui Pelabuhan Merak dan Bakauheni juga mengalami peningkatan. Pada Kamis (23/5), tercatat 34.375 orang penumpang dan 9.010 unit kendaraan meninggalkan pulau Jawa menuju Sumatera, naik sekitar 50 persen dibandingkan rata-rata produksi harian. Meski demikian, ASDP cabang Merak melaporkan kondisi arus berangkat penyeberangan terpantau normal dan lancar.

ASDP memastikan ketersediaan fasilitas dan layanan publik di pelabuhan utama seperti Merak, Bakauheni, Ketapang, dan Gilimanuk memadai. Shelvy merinci, "Di Pelabuhan Merak, tersedia 50 unit toll gate dan vending machine, 140 unit CCTV, 3 lokasi posko kesehatan, lebih dari 120 unit toilet, dan kapasitas kapal per harinya akan mampu mengangkut hingga lebih dari 39.000 unit kendaraan kecil."

Dengan total 66 unit kapal ferry yang bersiaga di lintas Merak-Bakauheni, ASDP optimis dapat melayani lonjakan penumpang selama libur Waisak.

Terkini