PLN Indonesia Power Memperkuat Komitmen Lingkungan dengan Pengembangan Pembangkit Hijau di Nusa Penida

Senin, 11 Maret 2024 | 04:00:03 WIB

JAKARTA- PLN Indonesia Power (PLN IP), sebagai pelaku utama dalam mendorong transisi energi di Indonesia, kembali menunjukkan komitmennya dengan mengumumkan rencana penambahan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) di Nusa Penida. Langkah ini tidak hanya bertujuan untuk mendukung sektor pariwisata Pulau Dewata dengan energi bersih, tetapi juga sebagai wujud dukungan terhadap pencapaian Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060, sekaligus menyelaraskan proses bisnis dengan prinsip Environmental, Social and Governance (ESG).

Saat ini, Pulau Nusa Penida Bali telah memiliki PLTS Hybrid berkapasitas 3,5 MWac. Namun, dalam rencana jangka menengah, sistem kelistrikan Nusa Penida akan diperkuat dengan penambahan pembangkit hijau sebesar 14,5 MW, yang terdiri dari PLTS dan PLTB yang akan dipadukan dengan teknologi Battery Energy Storage System (BESS). Proyek ini direncanakan akan beroperasi mulai tahun 2025 untuk PLTS dan tahun 2026 untuk PLTB.

Rencana pengembangan ini mendapat dukungan dari Komisi VII DPR RI, yang mengakui peran penting PLTS Hybrid Nusa Penida sebagai simbol komitmen bersama dalam transisi energi. Sugeng Suparwanto, Ketua tim Kunjungan Kerja Spesifik, menyatakan bahwa langkah ini merupakan awal yang strategis dalam membangun energi baru terbarukan di Indonesia.

Menurutnya, PLTS Nusa Penida akan menjadi contoh terbaik bagaimana energi transisi dapat menggantikan energi fosil secara efektif, serta memberikan pengalaman empiris dalam proses ini. Selain memberikan manfaat signifikan dalam penghematan energi dan pengurangan emisi, pengembangan ini juga memiliki dampak positif terhadap sektor pariwisata dan pertumbuhan ekonomi lokal.

Sebagai bagian dari komitmen PLN (Persero) untuk mendukung program transisi energi, PLN Indonesia Power bersiap untuk terus mengejar target bauran EBT dengan pengembangan pembangkit hijau di Nusa Penida. Hal ini juga selaras dengan Rencana Usaha Penyedia Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN Persero Tahun 2021-2030 yang menekankan penggunaan sumber energi terbarukan.

Direktur Manajemen Proyek dan Energi Baru Terbarukan PT PLN (Persero), Wiluyo Kusdwiharto, menegaskan bahwa komitmen untuk mencapai net zero emission juga dibuktikan dengan penurunan emisi CO2 yang signifikan. Capaian ini menjadi fondasi kuat bagi PLN untuk terus bergerak menuju target NZE 2060.

Melalui pengembangan PLTS di Nusa Penida, PLN Indonesia Power memberikan kontribusi yang strategis terhadap upaya pemerintah dalam mencapai target NZE. Dukungan penuh dari PLN IP UBP Bali dalam mengimplementasikan rencana pengembangan energi bersih di Nusa Penida juga mencerminkan komitmen untuk mendukung target NZE di Bali pada tahun 2045, yang merupakan 15 tahun lebih cepat dari target nasional.

Dengan terus berkembangnya energi bersih di Bali, PLN Indonesia Power tidak hanya menjadi pionir dalam transisi energi, tetapi juga berperan dalam mempromosikan citra Indonesia sebagai negara yang komitmen dalam menjaga lingkungan dan berkontribusi positif terhadap tantangan perubahan iklim secara global.

Terkini