JAKARTA- PLN Indonesia Power (IP) Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Labuan telah mencapai prestasi luar biasa dengan menghasilkan listrik ramah lingkungan (green energy) sebanyak 75,5 juta kWh. Capaian ini melampaui target sebesar 179 persen dari yang sebelumnya ditetapkan pada 42,2 juta kWh. Keberhasilan ini menjadi bukti nyata dari komitmen perusahaan untuk menerapkan teknologi cofiring guna mewujudkan target Net Zero Emission pada tahun 2060.
Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, menjelaskan bahwa penerapan teknologi cofiring di PLTU Labuan, yang menggunakan biomassa sebagai sumber energi utama, adalah salah satu terobosan penting dalam upaya menurunkan emisi karbon di sektor kelistrikan. "Cofiring menjadi tonggak penting bagi PLN Indonesia Power dalam upaya dekarbonisasi nasional dan mendukung pencapaian target Net Zero Emission pada tahun 2060," ujarnya.
Edwin juga menambahkan bahwa pencapaian tersebut merupakan hasil nyata dari penerapan cofiring di PLTU Labuan. "Produksi green energy sebesar 75,5 juta kWh yang berhasil dicapai oleh PLN IP UBP Labuan melampaui target sebesar 179% dari yang ditetapkan sebelumnya pada periode 2023," katanya.
Dalam proses mencapai hasil tersebut, PLTU Labuan telah menggunakan sebanyak 65.348 ton biomassa sawdust (serbuk gergaji) sebagai pengganti bahan bakar batu bara. Biomassa ini memiliki nilai kalori rata-rata mencapai 3046,6 kCal/kg.
Edwin menegaskan bahwa PLN IP senantiasa berkomitmen dalam mendukung pengembangan energi hijau dan pencapaian target porsi Energi Baru Terbarukan (EBT) pada bauran energi sebesar 23% pada tahun 2025. "PLN IP berupaya terus mengembangkan green energy guna mengurangi emisi karbon dari sektor kelistrikan dengan penerapan teknologi cofiring, yang merupakan salah satu Green Booster dengan investasi minimum," tambahnya.