Menjadi Pemimpin Energi di Asia Tenggara: Transformasi PLN IP

Senin, 18 November 2024 | 18:38:25 WIB

Jakarta – Sebagai perusahaan pembangkitan energi terbesar dan terdepan di Asia Tenggara, PLN Indonesia Power terus menginisiasi berbagai manuver dan transformasi strategis guna menghadapi tantangan dalam memastikan pasokan listrik yang andal. Langkah-langkah ini juga merupakan komitmen untuk mendukung transisi energi di Indonesia dan mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada 2060.

Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, menyatakan bahwa PLN IP berkomitmen untuk memberikan kontribusi signifikan dalam upaya mencapai target energi berkelanjutan di Indonesia. Ini termasuk mendukung inisiatif global dalam penurunan emisi karbon serta penerapan teknologi ramah lingkungan.

"Sebagai subholding strategis PLN, PLN IP memegang peran penting sebagai penyedia solusi energi, mulai dari pembangkitan listrik yang tersebar di seluruh Indonesia hingga pengembangan bisnis beyond KWh," jelas Edwin.

Edwin mengungkapkan, sebelum meraih pengakuan sebagai salah satu perusahaan yang berhasil melakukan transformasi bisnis di tengah tantangan dunia usaha, PLN Indonesia Power menghadapi lima tantangan utama. Hal ini mendorong perusahaan untuk bertransformasi pasca pandemi Covid-19. Atas keberhasilannya, PLN Indonesia Power mendapatkan penghargaan dalam Indonesia Best Business Transformation 2024 dengan predikat sangat baik. Penghargaan ini diikuti oleh berbagai perusahaan terkemuka di Indonesia.

“Pertama, pembentukan holding-subholding menyebabkan peralihan aset pembangkitan ke PLN IP, yang meningkatkan kapasitas pembangkit dari 10 GW menjadi 21 GW. Kedua, visi Transformasi 2.0 PLN untuk menjadi Global Top 500 Company, di mana PLN IP sebagai subholding turut mengambil peran penting,” ujar Edwin.

“Ketiga, aspirasi roadmap untuk mencapai NZE sesuai agenda Indonesia 2060, di mana PLN IP berperan aktif dalam menyukseskan program tersebut. Keempat, peran serta dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDG’s). Kelima, percepatan pengembangan bisnis guna memiliki keunggulan dalam pembangkit hijau dan beyond KWh," tambahnya.

Untuk mendukung transformasi berkelanjutan dan mencapai visi perusahaan, PLN IP meluncurkan program unggulan yaitu Digital Power Plant atau Reliability and Efficiency Optimization Center (REOC). Program ini bertujuan untuk memantau dan mengelola kinerja pembangkit listrik secara real-time dengan konektivitas digital, diharapkan dapat mengoptimalkan indikator penting seperti EAF (Equivalent Availability Factor) dan EFOR (Equivalent Forced Outage Rate).

Menurut Edwin, sejak dimulainya Transformasi 2.0, PLN IP berhasil mengintegrasikan mesin pembangkit dengan sistem REOC, memungkinkan pemantauan lebih efisien.

“Perusahaan berkomitmen menghubungkan semua unit dan mesin pembangkit ke dalam sistem ini, yang akan meningkatkan efisiensi operasional dan keandalan listrik,” katanya.

Pada 2023, PLN IP mencatatkan kemajuan signifikan dengan capaian EAF 89,54% dan EFOR 3,63%, menempatkannya di jalur yang tepat untuk memenuhi target Top 10% standar North American Electric Reliability Corporation (NERC), standar internasional untuk kinerja pembangkit.

“Capaian ini mengukuhkan posisi PLN IP sebagai penyedia energi andal,” lanjut Edwin.

Dari sisi keberlanjutan, transformasi PLN IP juga berhasil meningkatkan kinerja ESG (Environmental, Social, and Governance) dalam satu dekade terakhir, tercermin dari pencapaian PROPER Beyond Compliance.

"PLN IP berkomitmen untuk terus memperkuat kinerja PROPER di seluruh 36 unit bisnis pembangkit," tutupnya.

Terkini