PLN Indonesia Power: Menyongsong Indonesia Hijau dengan Mewujudkan Transisi Energi yang Cerdas

Senin, 18 November 2024 | 20:36:09 WIB

Jakarta – PLN Indonesia Power terus berinovasi dan bertransformasi untuk menjadi penyedia energi yang andal di Asia Tenggara. Sebagai bagian dari upaya mendukung Indonesia mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada 2060, perusahaan ini berkomitmen untuk tidak hanya menyediakan pasokan listrik, tetapi juga berperan aktif dalam mengembangkan solusi energi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Edwin Nugraha Putra, Direktur Utama PLN Indonesia Power, menegaskan bahwa perusahaan berfokus pada peningkatan efisiensi pembangkit dan penerapan teknologi terbaru untuk menghasilkan energi bersih. “PLN IP berkomitmen untuk menjadi bagian dari solusi energi masa depan, berkontribusi pada pengurangan emisi karbon melalui penggunaan teknologi yang lebih efisien dan ramah lingkungan,” ungkap Edwin.

Sebelum mendapatkan penghargaan Indonesia Best Business Transformation 2024 dengan predikat 'very good', PLN Indonesia Power menghadapi berbagai tantangan besar. Salah satu tantangan terbesar adalah perubahan struktural perusahaan melalui pembentukan holding-subholding yang menyebabkan pengalihan aset pembangkit, sehingga kapasitas pembangkit meningkat dari 10 GW menjadi 21 GW. Selain itu, PLN IP juga mendukung visi Transformasi 2.0 PLN untuk menjadikan perusahaan ini sebagai bagian dari 500 perusahaan terbesar dunia.

Sebagai bagian dari komitmennya untuk mendukung transisi energi, PLN Indonesia Power berperan penting dalam mencapai target NZE 2060. Selain itu, perusahaan ini juga fokus pada pengembangan pembangkit energi hijau dan berkontribusi pada pencapaian tujuan Sustainable Development Goals (SDGs).

Untuk mendukung efisiensi operasional, PLN Indonesia Power memperkenalkan program Digital Power Plant melalui Reliability and Efficiency Optimization Center (REOC). Dengan sistem ini, PLN IP dapat memantau kinerja pembangkit secara real-time dan mengoptimalkan dua indikator utama, yaitu Equivalent Availability Factor (EAF) dan Equivalent Forced Outage Rate (EFOR). Ini diharapkan dapat meningkatkan keandalan pasokan listrik dan meminimalisir downtime.

Sejak dimulainya Transformasi 2.0, PLN IP berhasil menghubungkan seluruh unit pembangkit ke dalam sistem REOC, meningkatkan pengelolaan operasional secara efisien. "Kami berkomitmen untuk mengintegrasikan seluruh pembangkit ke dalam sistem ini, memastikan operasional yang lebih efisien dan andal," kata Edwin.

Pada 2023, PLN Indonesia Power mencatatkan kinerja luar biasa dengan EAF mencapai 89,54% dan EFOR pada angka 3,63%. Pencapaian ini menjadikan PLN IP semakin dekat dengan standar internasional North American Electric Reliability Corporation (NERC), yang menempatkan perusahaan di antara 10% terbaik dalam hal kinerja pembangkit listrik di dunia.

Tidak hanya itu, PLN IP juga terus memperkuat kinerja dalam aspek Environmental, Social, and Governance (ESG). Perusahaan ini berhasil meraih PROPER Beyond Compliance selama lebih dari 10 tahun berturut-turut, mencerminkan komitmen mereka terhadap keberlanjutan dan tanggung jawab sosial.

"Ke depan, kami akan terus fokus untuk meningkatkan kinerja PROPER di seluruh unit pembangkit kami guna mendukung keberlanjutan dan pertumbuhan yang lebih baik," tutup Edwin.

Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.plnindonesiapower.co.id.

Terkini