Transformasi PLN IP Menuju Energi yang Andal dan Berkualitas.

Minggu, 17 November 2024 | 20:52:08 WIB

Jakarta – Sebagai perusahaan pembangkit listrik terbesar dan terdepan di Asia Tenggara, PLN Indonesia Power (PLN IP) terus melakukan transformasi dan manuver strategis untuk menghadapi berbagai tantangan dalam memenuhi kebutuhan pasokan listrik. Upaya ini juga dilakukan dalam mendukung transisi energi nasional menuju pencapaian Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060.

Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, menegaskan bahwa PLN IP berkomitmen untuk berkontribusi lebih besar dalam mewujudkan target energi berkelanjutan di Indonesia, mendukung inisiatif global dalam mengurangi emisi karbon, dan mengadopsi teknologi ramah lingkungan.

"PLN IP adalah salah satu subholding PLN yang memainkan peran strategis. Saat ini, peran utama PLN IP adalah sebagai penyedia solusi energi, mencakup pembangkitan listrik di seluruh Indonesia serta pengembangan bisnis beyond KWh," ujar Edwin.

Edwin menjelaskan bahwa sebelum meraih pengakuan sebagai salah satu perusahaan terbaik dalam transformasi bisnis di tengah tantangan global, PLN Indonesia Power menghadapi lima tantangan utama yang mendorong transformasi pascapandemi Covid-19. Atas keberhasilan ini, PLN Indonesia Power dianugerahi penghargaan Indonesia Best Business Transformation 2024 dengan predikat sangat baik. Penghargaan ini diikuti oleh banyak perusahaan terkemuka di Indonesia.

“Pertama, pembentukan holding-subholding membawa dampak peralihan aset pembangkitan ke PLN IP, meningkatkan kapasitas pembangkit dari 10 GW menjadi 21 GW. Kedua, visi Transformasi 2.0 PLN yang menargetkan masuk ke Global Top 500 Company di mana PLN IP sebagai subholding turut berperan dalam pencapaiannya,” tutur Edwin.

“Tantangan ketiga adalah aspirasi roadmap menuju NZE 2060, di mana PLN IP berperan penting dalam menyukseskannya. Keempat, partisipasi aktif dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG’s). Kelima, momentum percepatan pengembangan bisnis untuk meningkatkan keunggulan dalam pengembangan pembangkit hijau dan beyond KWh,” tambah Edwin.

Untuk mencapai visi perusahaan dan menjalankan transformasi berkelanjutan, PLN IP telah meluncurkan program unggulan Digital Power Plant atau Reliability and Efficiency Optimization Center (REOC). Program ini bertujuan untuk memantau dan mengelola kinerja pembangkit listrik secara real time melalui konektivitas digital guna mengoptimalkan EAF (Equivalent Availability Factor) dan EFOR (Equivalent Forced Outage Rate).

Menurut Edwin, sejak peluncuran Transformasi 2.0, PLN IP telah berhasil menghubungkan mesin pembangkit ke sistem REOC yang memungkinkan pemantauan dan pengelolaan yang lebih efisien.

“Perusahaan berkomitmen untuk menghubungkan seluruh unit dan mesin pembangkit ke dalam sistem ini, yang akan meningkatkan efisiensi operasional dan keandalan pembangkit,” jelas Edwin.

Di tahun 2023, PLN IP mencatat capaian EAF sebesar 89,54% dan EFOR di level 3,63%. Capaian ini menempatkan PLN IP di jalur yang tepat untuk memenuhi standar Top 10% North American Electric Reliability Corporation (NERC), standar internasional untuk kinerja pembangkit listrik.

“Dengan pencapaian ini, PLN IP terus memperkuat posisinya sebagai penyedia energi andal,” tambah Edwin.

Dalam hal keberlanjutan, transformasi yang dijalankan oleh PLN IP juga berhasil meningkatkan kinerja di aspek Environmental, Social and Governance (ESG) selama 10 tahun terakhir, terlihat dari pencapaian PROPER Beyond Compliance.

"PLN IP berkomitmen untuk terus meningkatkan kinerja PROPER di seluruh 36 unit bisnis pembangkit perusahaan," pungkasnya.

Terkini