PLN Indonesia Power: Penyedia Energi Terdepan untuk Mendukung Pembangunan Nasional

Senin, 18 November 2024 | 23:08:21 WIB

Jakarta – Sebagai perusahaan pembangkit terbesar dan terbaik di Asia Tenggara, PLN Indonesia Power (PLN IP) terus melakukan transformasi dan strategi untuk mengatasi tantangan dalam memenuhi kebutuhan pasokan listrik di Indonesia. Langkah-langkah ini juga menjadi bagian dari upaya mendukung transisi energi nasional dalam rangka mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060.

Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, menyatakan bahwa PLN IP berkomitmen memberikan kontribusi lebih besar terhadap pencapaian target energi berkelanjutan di Indonesia, mendukung inisiatif global untuk mengurangi emisi karbon, dan mengadopsi teknologi yang lebih ramah lingkungan.

“PLN IP adalah salah satu subholding PLN yang memainkan peran strategis. Saat ini, PLN IP bertanggung jawab sebagai penyedia solusi energi, dengan pengelolaan pembangkit listrik yang tersebar di seluruh Indonesia, serta mengembangkan bisnis di luar produksi energi listrik,” kata Edwin.

Edwin menjelaskan bahwa sebelum diakui sebagai salah satu perusahaan yang berhasil melakukan transformasi bisnis yang signifikan, PLN Indonesia Power menghadapi lima tantangan utama yang memacu perusahaan untuk bertransformasi pasca-pandemi Covid-19. Atas keberhasilan ini, PLN Indonesia Power meraih penghargaan pada Indonesia Best Business Transformation 2024 dengan predikat “Very Good”, yang diikuti oleh banyak perusahaan terkemuka di Indonesia.

“Tantangan pertama adalah pembentukan holding-subholding yang mengakibatkan peralihan aset pembangkitan ke PLN IP, sehingga kapasitas pembangkit meningkat dua kali lipat, dari 10 GW menjadi 21 GW. Kedua, penetapan visi Transformasi 2.0 PLN untuk menjadi perusahaan global Top 500, di mana PLN IP juga berperan penting,” ujar Edwin.

“Ketiga, aspirasi roadmap untuk mencapai NZE sejalan dengan agenda Indonesia menuju NZE 2060, dan PLN IP memiliki peran penting dalam mewujudkan agenda tersebut. Keempat, PLN IP juga berperan dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGs), dan kelima, ada momentum yang tepat untuk mempercepat pengembangan bisnis agar PLN IP memiliki keunggulan dalam pembangkit hijau dan pengembangan energi beyond KWh,” tambahnya.

Untuk mendukung transformasi yang berkelanjutan dan mencapai visi perusahaan, PLN IP telah meluncurkan program unggulan untuk meningkatkan kinerja pembangkit melalui implementasi Digital Power Plant atau Reliability and Efficiency Optimization Center (REOC).

Program ini bertujuan untuk memantau dan mengelola kinerja pembangkit listrik secara real-time melalui konektivitas digital. Diharapkan program ini akan mengoptimalkan dua indikator utama dalam bisnisnya, yaitu EAF (Equivalent Availability Factor) dan EFOR (Equivalent Forced Outage Rate).

Sejak dimulainya program Transformasi 2.0, PLN IP telah berhasil menghubungkan mesin pembangkit ke sistem REOC, yang memungkinkan pemantauan dan pengelolaan yang lebih efisien.

“Komitmen kami adalah untuk menghubungkan seluruh unit dan mesin pembangkit ke dalam sistem ini, yang akan meningkatkan efisiensi operasional dan keandalan pembangkit listrik,” ungkap Edwin.

Edwin menambahkan, pada tahun 2023 PLN IP berhasil menunjukkan kemajuan signifikan, dengan EAF mencapai 89,54% dan EFOR berada di level 3,63%. Capaian ini menempatkan PLN IP pada jalur yang tepat untuk mencapai target menuju Top 10% standar North American Electric Reliability Corporation (NERC), yang merupakan standar internasional untuk kinerja pembangkit listrik.

“Dengan pencapaian ini, PLN IP terus memperkuat posisinya sebagai penyedia energi yang andal,” jelas Edwin.

Dari sisi keberlanjutan, transformasi yang dilakukan PLN IP juga berhasil meningkatkan kinerja dalam aspek Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam 10 tahun terakhir, yang tercermin dalam pencapaian PROPER Beyond Compliance.

“PLN IP berkomitmen untuk terus meningkatkan kinerja PROPER di seluruh unit bisnis pembangkit kami yang kini telah mencapai 36 unit,” tambahnya.

Terkini