Meningkatkan Kinerja Energi Nasional dengan Transformasi PLN IP

Senin, 18 November 2024 | 23:26:21 WIB

Jakarta – Sebagai perusahaan pembangkit listrik terbesar dan terbaik di Asia Tenggara, PLN Indonesia Power (PLN IP) melakukan berbagai inovasi dan transformasi untuk menghadapi tantangan dalam memenuhi kebutuhan pasokan listrik di Indonesia. Langkah ini juga sejalan dengan komitmen PLN IP untuk mendukung transisi energi nasional guna mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060.

Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, menegaskan bahwa PLN IP berkomitmen memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pencapaian energi berkelanjutan di Indonesia, serta mendukung inisiatif global untuk mengurangi emisi karbon dengan mengadopsi teknologi yang lebih ramah lingkungan.

"PLN IP memiliki peran strategis sebagai salah satu subholding PLN. Saat ini, PLN IP berfungsi sebagai penyedia solusi energi, termasuk pembangkitan tenaga listrik yang tersebar di Indonesia, serta mengembangkan bisnis yang melampaui konsep KWh," ujar Edwin.

Edwin mengungkapkan bahwa sebelum meraih predikat sebagai perusahaan terbaik yang berhasil melakukan transformasi bisnis di tengah ketidakpastian global, PLN Indonesia Power menghadapi lima tantangan utama yang mendorong korporasi ini untuk bertransformasi pasca-pandemi COVID-19. Keberhasilan transformasi ini pun membuahkan hasil dengan PLN Indonesia Power menerima penghargaan di ajang Indonesia Best Business Transformation 2024 dengan predikat very good, diikuti oleh banyak perusahaan terkemuka lainnya di Indonesia.

“Tantangan pertama adalah pembentukan holding-subholding yang berimplikasi pada peralihan aset pembangkitan ke PLN IP, yang meningkatkan kapasitas pembangkit kami dua kali lipat, dari 10 GW menjadi 21 GW. Kedua, visi Transformasi 2.0 PLN yang menetapkan PLN untuk menjadi perusahaan Global Top 500, di mana PLN IP turut berperan dalam pencapaian tersebut,” ujar Edwin.

“Ketiga, aspirasi roadmap menuju NZE yang sejalan dengan agenda Indonesia menuju NZE 2060, dengan PLN IP berperan vital dalam mencapainya. Keempat, kontribusi dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDG’s), dan kelima, momentum untuk mempercepat pengembangan bisnis agar PLN IP dapat unggul dalam pengembangan pembangkit hijau serta bisnis beyond KWh,” tambah Edwin.

Untuk menjalankan transformasi berkelanjutan dan mencapai visi Perusahaan, PLN IP meluncurkan program unggulan yang bertujuan meningkatkan kinerja pembangkit melalui implementasi Digital Power Plant atau Reliability and Efficiency Optimization Center (REOC).

Program ini dirancang untuk memantau dan mengelola kinerja pembangkit listrik secara real-time melalui konektivitas digital, yang diharapkan dapat mengoptimalkan dua indikator utama dalam bisnis, yaitu EAF (Equivalent Availability Factor) dan EFOR (Equivalent Forced Outage Rate).

Menurut Edwin, sejak dimulainya program Transformasi 2.0, PLN IP telah berhasil menghubungkan mesin pembangkit ke dalam sistem REOC, yang memungkinkan pemantauan dan pengelolaan secara lebih efisien.

“Komitmen perusahaan adalah untuk menghubungkan seluruh unit dan mesin pembangkit ke dalam sistem ini, yang pada gilirannya akan meningkatkan efisiensi operasional dan keandalan pembangkit listrik,” jelas Edwin.

Pada tahun 2023, PLN IP mencatatkan kemajuan signifikan dengan realisasi EAF mencapai 89,54% dan EFOR di level 3,63%. Pencapaian ini menempatkan PLN IP di jalur yang tepat untuk mencapai standar Top 10% North American Electric Reliability Corporation (NERC), standar internasional untuk kinerja pembangkit listrik.

“Dengan pencapaian ini, PLN IP terus memperkuat posisinya sebagai penyedia energi yang andal,” tutup Edwin.

Dari sisi keberlanjutan, transformasi yang dilakukan PLN IP juga berhasil meningkatkan kinerja dalam aspek Environmental, Social, and Governance (ESG) selama 10 tahun terakhir, terbukti dengan pencapaian PROPER Beyond Compliance.

“PLN IP berkomitmen untuk terus meningkatkan kinerja PROPER di seluruh unit bisnis pembangkit yang kini terdiri dari 36 unit,” tambahnya.

Terkini