PLN Indonesia Power: Mengakselerasi Keberlanjutan Energi dengan Transisi Energi Hijau

Minggu, 17 November 2024 | 22:19:14 WIB

Jakarta – PLN Indonesia Power, salah satu perusahaan energi terbesar di Asia Tenggara, terus melanjutkan upaya transformasi untuk menjawab tantangan masa depan energi dan mendukung target Indonesia mencapai Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060. Transformasi ini mencakup penerapan teknologi inovatif serta pengembangan sumber energi yang lebih ramah lingkungan untuk menjamin pasokan listrik yang andal dan berkelanjutan.

Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, menegaskan bahwa PLN IP berkomitmen menjadi pelopor dalam transisi energi bersih di Indonesia. “Transformasi ini bertujuan tidak hanya pada penguatan operasional, tetapi juga untuk mengurangi emisi karbon dan mendukung pencapaian tujuan keberlanjutan global,” ujar Edwin.

Sebelum berhasil meraih penghargaan Indonesia Best Business Transformation 2024 dengan predikat 'very good', PLN Indonesia Power menghadapi serangkaian tantangan besar. Salah satunya adalah peralihan aset pembangkit akibat pembentukan holding-subholding, yang meningkatkan kapasitas pembangkit dari 10 GW menjadi 21 GW. PLN IP juga turut serta dalam mendukung visi besar PLN untuk menjadi salah satu dari 500 perusahaan global terbaik melalui Transformasi 2.0.

Perusahaan juga memainkan peran sentral dalam mendukung target NZE 2060 melalui pengembangan pembangkit energi hijau dan solusi beyond KWh. Langkah-langkah ini sejalan dengan agenda Sustainable Development Goals (SDGs) yang berfokus pada pembangunan berkelanjutan di berbagai aspek sosial dan lingkungan.

Untuk memastikan efisiensi dan keandalan pembangkit listrik, PLN Indonesia Power mengadopsi teknologi Digital Power Plant yang terhubung dengan Reliability and Efficiency Optimization Center (REOC). Sistem ini memungkinkan pemantauan dan pengelolaan kinerja pembangkit secara real-time, sehingga dapat mengoptimalkan Equivalent Availability Factor (EAF) dan Equivalent Forced Outage Rate (EFOR) demi efisiensi yang lebih baik.

“Dengan integrasi semua unit pembangkit ke dalam sistem REOC, kami berupaya mengurangi downtime dan memastikan operasional yang lebih efisien,” kata Edwin. Hasilnya, pada tahun 2023, PLN IP berhasil mencapai EAF sebesar 89,54% dan EFOR pada 3,63%, menempatkannya pada jalur yang sesuai dengan standar internasional dari North American Electric Reliability Corporation (NERC).

Komitmen PLN Indonesia Power terhadap keberlanjutan juga terlihat dari pencapaian kinerja PROPER Beyond Compliance selama lebih dari satu dekade. Ini menunjukkan dedikasi perusahaan dalam menjalankan prinsip-prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) secara berkelanjutan di seluruh unit pembangkitnya.

“Kami terus berkomitmen untuk meningkatkan kinerja PROPER di setiap unit dan menghadirkan inovasi-inovasi yang mendukung terciptanya masa depan energi yang lebih hijau,” tutup Edwin.

Untuk informasi lebih lanjut tentang transformasi PLN Indonesia Power, kunjungi www.plnindonesiapower.co.id.

Terkini