PLN IP Genjot Penggunaan EBT dan Meningkatkan Cofiring untuk Mendorong Keberlanjutan Lingkungan

Jumat, 16 Februari 2024 | 17:22:38 WIB

JAKARTA-PLN Indonesia Power di Cilacap mengumumkan pencapaian signifikan dalam mengadopsi energi bersih dengan memperkenalkan teknologi cofiring di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Adipala. Langkah ini dilakukan dengan menggunakan berbagai jenis limbah biomassa sebagai pengganti batu bara, termasuk limbah kayu dan bahkan limbah uang kertas.

Pencapaian PLTU Adipala mendapat pengakuan dari Komisi VII DPR RI dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) setelah menerima penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) atas penggunaan limbah racik uang kertas (LRUK) terbanyak, mencapai 100 Ton, untuk cofiring di pembangkit listrik.

Ketua Komisi VII DPR RI, Sugeng Suparwoto, menyatakan dukungan penuh terhadap upaya PLTU Adipala dalam mengadopsi teknologi hijau untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Dia menekankan pentingnya terus meningkatkan penggunaan biomassa sebagai bahan bakar di PLTU sebagai bagian dari solusi untuk menangani peningkatan kebutuhan energi.

Wanhar, Direktur Pembinaan Program Ketenagalistrikan di Kementerian ESDM, menambahkan bahwa PLTU Adipala telah menjadi contoh yang baik dalam menjalankan program pemanfaatan limbah untuk menghasilkan energi bersih. Pemanfaatan limbah uang kertas sebagai bahan bakar merupakan inovasi terbaru yang diharapkan dapat mengurangi dampak lingkungan.

Edwin Nugraha Putra, Direktur Utama PLN Indonesia Power, menegaskan komitmen perusahaan untuk terus mengejar target penggunaan energi baru dan terbarukan (EBT) dengan melanjutkan program cofiring, termasuk di PLTU Adipala. Program ini dianggap sebagai pendorong penting dalam percepatan transisi menuju energi terbarukan dengan investasi minimal.

PLTU Adipala bertujuan untuk meningkatkan penggunaan bahan bakar biomassa hingga 5 persen, dengan fokus pada pemanfaatan limbah racik uang kertas. Kolaborasi dengan Bank Indonesia Purwokerto di tahun 2023 memungkinkan PLTU Adipala untuk mengakses pasokan limbah uang kertas yang berkelanjutan, yang diyakini dapat memberikan kontribusi signifikan dalam upaya mengurangi emisi dan meningkatkan penggunaan energi bersih.

Terkini