Meningkatkan Keandalan Energi: Transformasi PLN IP Menuju Puncak

Sabtu, 16 November 2024 | 22:12:50 WIB

Jakarta – Sebagai perusahaan pembangkit listrik terbesar dan terbaik di Asia Tenggara, PLN Indonesia Power (PLN IP) terus melakukan berbagai langkah strategis dan transformasi untuk mengatasi tantangan dalam memenuhi kebutuhan pasokan listrik. Upaya ini juga menjadi bagian dari komitmen perusahaan untuk mendukung transisi energi Indonesia dalam mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060.

Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, menyatakan bahwa PLN IP berkomitmen untuk memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap pencapaian target energi berkelanjutan di Indonesia, mendukung inisiatif global untuk mengurangi emisi karbon, dan mengadopsi teknologi yang lebih ramah lingkungan.

"PLN IP adalah salah satu subholding PLN yang memiliki peran strategis. Peran utama PLN IP saat ini adalah sebagai penyedia solusi energi, termasuk pembangkitan tenaga listrik yang tersebar di seluruh Indonesia, serta mengembangkan bisnis di luar sektor pembangkit listrik," ujar Edwin.

Edwin mengungkapkan bahwa sebelum meraih predikat sebagai salah satu perusahaan terbaik dalam melakukan transformasi bisnis di tengah dinamika dunia usaha, PLN Indonesia Power menghadapi lima tantangan utama. Hal ini menjadi pendorong untuk melakukan transformasi pasca-pandemi Covid-19. Atas keberhasilan ini, PLN Indonesia Power berhasil meraih penghargaan dalam ajang Indonesia Best Business Transformation 2024 dengan predikat very good, yang juga diikuti oleh banyak perusahaan terkemuka di Indonesia.

“Tantangan pertama adalah pembentukan holding-subholding yang berimplikasi pada peralihan aset pembangkitan ke PLN IP, sehingga kapasitas pembangkit meningkat dua kali lipat, dari 10 GW menjadi 21 GW. Kedua, visi Transformasi 2.0 PLN untuk menjadi Global Top 500 Company dan kontribusi PLN IP dalam pencapaian tersebut,” ujar Edwin.

“Ketiga, aspirasi roadmap untuk mencapai NZE sesuai dengan agenda Indonesia menuju NZE 2060, dan PLN IP berperan penting dalam kesuksesan agenda tersebut. Keempat, perlunya mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), dan yang kelima, momentum untuk mempercepat pengembangan bisnis agar PLN IP memiliki keunggulan dalam pengembangan pembangkit hijau dan bisnis beyond KWh,” tambah Edwin.

Dalam rangka menjalankan transformasi berkelanjutan dan mencapai visi perusahaan, PLN IP telah meluncurkan program unggulan untuk meningkatkan kinerja pembangkit, yaitu implementasi Digital Power Plant atau Reliability and Efficiency Optimization Center (REOC).

Program ini bertujuan untuk memantau dan mengelola kinerja pembangkit listrik secara real time melalui konektivitas digital, dengan harapan dapat mengoptimalkan dua indikator penting, yaitu EAF (Equivalent Availability Factor) dan EFOR (Equivalent Forced Outage Rate).

Menurut Edwin, sejak dimulainya program Transformasi 2.0, PLN IP telah berhasil menghubungkan mesin pembangkit ke sistem REOC, yang memungkinkan pemantauan dan pengelolaan pembangkit secara lebih efisien.

“Komitmen perusahaan adalah menghubungkan seluruh unit dan mesin pembangkit ke dalam sistem ini, yang akan meningkatkan efisiensi operasional dan keandalan pembangkit listrik,” ungkap Edwin.

Edwin menambahkan, pada tahun 2023 PLN IP mencatat kemajuan signifikan dengan realisasi EAF mencapai 89,54% dan EFOR berada di level 3,63%. Capaian ini menempatkan PLN IP pada jalur yang tepat untuk mencapai target menuju 10% teratas standar North American Electric Reliability Corporation (NERC), yang merupakan standar internasional untuk kinerja pembangkit listrik.

“Dengan pencapaian ini, PLN IP semakin memperkuat posisinya sebagai penyedia energi yang andal,” jelas Edwin.

Dari aspek keberlanjutan, transformasi yang dilakukan PLN IP juga berhasil meningkatkan kinerja dalam aspek Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam 10 tahun terakhir, yang tercermin dari pencapaian PROPER Beyond Compliance.

"PLN IP berkomitmen untuk terus meningkatkan kinerja PROPER di seluruh unit bisnis pembangkit perusahaan yang kini berjumlah 36 unit," imbuhnya.

Terkini