Di Balik Keberhasilan PLN IP dalam Menjadi Penyedia Energi Andalan

Senin, 18 November 2024 | 22:03:49 WIB
0

Jakarta – Sebagai perusahaan pembangkit terbesar dan terbaik di Asia Tenggara, PLN Indonesia Power (PLN IP) terus melakukan berbagai manuver dan transformasi guna mengatasi tantangan dalam memenuhi kebutuhan pasokan listrik. Langkah ini juga mendukung transisi energi nasional untuk mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060.

Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, menegaskan bahwa PLN IP berkomitmen memberikan kontribusi lebih besar dalam pencapaian target energi berkelanjutan di Indonesia, mendukung upaya global untuk mengurangi emisi karbon, dan mengadopsi teknologi yang lebih ramah lingkungan.

"Sebagai salah satu subholding PLN yang memiliki peran strategis, PLN IP bertugas menyediakan solusi energi, termasuk pembangkitan tenaga listrik yang tersebar di seluruh Indonesia serta mengembangkan bisnis di luar KWh," ujar Edwin.

Edwin menjelaskan bahwa sebelum berhasil meraih predikat sebagai perusahaan terbaik dalam melakukan transformasi bisnis di tengah gejolak dunia usaha, PLN Indonesia Power menghadapi lima tantangan utama. Tantangan ini mendorong perusahaan untuk melakukan transformasi pasca-pandemi Covid-19. Atas keberhasilannya, PLN Indonesia Power meraih penghargaan pada ajang Indonesia Best Business Transformation 2024 dengan predikat "Very Good," yang juga diikuti oleh banyak perusahaan terkemuka di Indonesia.

"Pertama, pembentukan holding-subholding yang mengakibatkan peralihan aset pembangkitan ke PLN IP, sehingga kapasitas pembangkit meningkat dua kali lipat, dari 10 GW menjadi 21 GW. Kedua, dengan visi Transformasi 2.0 PLN yang bertujuan untuk menjadi Global Top 500 Company, PLN IP turut berperan dalam pencapaian tersebut," tambahnya.

"Ketiga, adanya aspirasi roadmap untuk mencapai NZE sesuai dengan agenda Indonesia menuju NZE 2060, di mana PLN IP memiliki peran penting. Keempat, perlunya mendukung Sustainable Development Goals (SDGs), dan kelima, momentum untuk mempercepat pengembangan bisnis agar PLN IP unggul dalam pengembangan pembangkit hijau dan beyond KWh," lanjut Edwin.

Untuk mendukung transformasi berkelanjutan dan mencapai visi perusahaan, PLN IP meluncurkan program unggulan untuk meningkatkan kinerja pembangkit, yakni implementasi Digital Power Plant atau Reliability and Efficiency Optimization Center (REOC).

Program ini bertujuan untuk memantau dan mengelola kinerja pembangkit listrik secara real-time melalui konektivitas digital yang diharapkan dapat mengoptimalkan dua indikator penting bisnis, yaitu EAF (Equivalent Availability Factor) dan EFOR (Equivalent Forced Outage Rate).

Sejak dimulainya program Transformasi 2.0, PLN IP berhasil menghubungkan mesin pembangkit ke sistem REOC yang memungkinkan pemantauan dan pengelolaan lebih efisien.

"Komitmen kami adalah menghubungkan seluruh unit dan mesin pembangkit ke dalam sistem ini, yang akan meningkatkan efisiensi operasional dan keandalan pembangkit listrik," ungkap Edwin.

Pada 2023, PLN IP menunjukkan kemajuan signifikan dengan EAF mencapai 89,54% dan EFOR di level 3,63%. Capaian ini menempatkan PLN IP pada jalur yang tepat untuk mencapai target menuju Top 10% standar North American Electric Reliability Corporation (NERC), yang merupakan standar internasional untuk kinerja pembangkit listrik.

“Dengan pencapaian ini, PLN IP semakin memperkuat posisinya sebagai penyedia energi andal,” jelas Edwin.

Dari sisi keberlanjutan, transformasi yang dilakukan PLN IP juga berhasil meningkatkan kinerja di aspek Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam 10 tahun terakhir, yang tercermin dari pencapaian PROPER Beyond Compliance.

"PLN IP berkomitmen untuk terus meningkatkan kinerja PROPER di seluruh unit bisnis pembangkit perusahaan yang kini terdiri dari 36 unit," tambahnya.

Terkini