PLN Indonesia Power: Menghadirkan Masa Depan Energi Bersih dengan Transformasi Transisi Energi

Minggu, 17 November 2024 | 21:45:12 WIB

Jakarta – PLN Indonesia Power, sebagai bagian dari PLN Group dan salah satu pemain kunci di sektor energi di Asia Tenggara, terus bertransformasi untuk menghadapi tantangan energi global. Transformasi ini bertujuan untuk memperkuat keandalan pasokan listrik dan mendukung target Indonesia mencapai Net Zero Emission (NZE) pada 2060, dengan fokus pada pengembangan energi yang lebih ramah lingkungan dan efisien.

Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, menegaskan bahwa transformasi ini merupakan upaya berkelanjutan untuk memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pencapaian energi berkelanjutan di Indonesia. "PLN IP berkomitmen untuk menjadi pelopor dalam transisi energi yang ramah lingkungan, mengurangi emisi karbon, dan mendorong inovasi teknologi di sektor pembangkit listrik," kata Edwin.

Transformasi besar PLN IP melibatkan sejumlah tantangan besar, termasuk pengalihan aset pembangkit akibat pembentukan holding-subholding, yang meningkatkan kapasitas pembangkit dari 10 GW menjadi 21 GW. Transformasi ini juga sejalan dengan visi PLN 2.0 yang bertujuan untuk menempatkan PLN sebagai salah satu dari 500 perusahaan global teratas.

Sebagai bagian dari inisiatif menuju NZE 2060, PLN IP memprioritaskan pengembangan pembangkit energi hijau dan solusi beyond KWh, yang meliputi inovasi teknologi dan produk baru di sektor energi. Transformasi ini tidak hanya bertujuan meningkatkan pasokan energi, tetapi juga mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).

PLN Indonesia Power juga mengadopsi teknologi Digital Power Plant yang terhubung dengan Reliability and Efficiency Optimization Center (REOC). Program ini memungkinkan perusahaan memantau kinerja pembangkit listrik secara real-time dan mengoptimalkan dua indikator penting: Equivalent Availability Factor (EAF) dan Equivalent Forced Outage Rate (EFOR). Dengan teknologi ini, PLN IP mampu meningkatkan efisiensi operasional dan meminimalisir gangguan pada pembangkit.

"Integrasi seluruh unit pembangkit kami ke dalam sistem REOC bertujuan untuk memastikan operasional yang efisien, peningkatan keandalan, serta pengelolaan energi yang lebih baik," ungkap Edwin.

Pada tahun 2023, PLN Indonesia Power mencatatkan pencapaian yang membanggakan dengan EAF sebesar 89,54% dan EFOR 3,63%, menempatkan perusahaan di jalur yang tepat untuk mencapai standar kinerja internasional dari North American Electric Reliability Corporation (NERC), yang mengakui perusahaan-perusahaan dengan performa terbaik dalam sektor pembangkit listrik global.

Dalam aspek keberlanjutan, PLN Indonesia Power juga berupaya memperkuat performa dalam Environmental, Social, and Governance (ESG). Pencapaian PROPER Beyond Compliance selama lebih dari satu dekade menjadi bukti nyata dari komitmen mereka terhadap tanggung jawab sosial dan pelestarian lingkungan.

“Kami akan terus memperkuat dan meningkatkan performa PROPER di semua unit pembangkit, berinovasi untuk mencapai masa depan energi yang lebih hijau dan berkelanjutan,” pungkas Edwin.

Untuk informasi selengkapnya mengenai transformasi PLN Indonesia Power, kunjungi www.plnindonesiapower.co.id.

Terkini