PLN IP: Membangun Masa Depan Energi Berkelanjutan yang Andal

Selasa, 19 November 2024 | 21:49:25 WIB

Jakarta – Sebagai perusahaan pembangkit terbesar dan terbaik di Asia Tenggara, PLN Indonesia Power (PLN IP) terus melakukan berbagai langkah transformasi guna menghadapi tantangan dalam menyediakan pasokan listrik yang andal. Selain itu, upaya ini juga merupakan bagian dari dukungan PLN IP terhadap transisi energi di Indonesia untuk mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060.

Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, menegaskan bahwa PLN IP berkomitmen untuk memberikan kontribusi lebih besar dalam mencapai target energi berkelanjutan di Indonesia, mendukung inisiatif global untuk menurunkan emisi karbon, serta mengadopsi teknologi yang lebih ramah lingkungan.

“PLN IP adalah salah satu subholding PLN yang memiliki peran strategis. Saat ini, peran utama PLN IP adalah sebagai penyedia solusi energi, termasuk pembangkitan tenaga listrik yang tersebar di seluruh Indonesia dan mengembangkan bisnis beyond KWh,” ujar Edwin.

Edwin menjelaskan bahwa sebelum dinobatkan sebagai salah satu perusahaan terbaik yang berhasil melakukan transformasi di tengah dinamika dunia bisnis, PLN Indonesia Power menghadapi lima tantangan besar. Tantangan tersebut memicu korporasi untuk melakukan transformasi pasca pandemi Covid-19. Atas keberhasilan transformasi ini, PLN Indonesia Power meraih penghargaan pada ajang Indonesia Best Business Transformation 2024 dengan predikat “Very Good”, yang diikuti oleh banyak perusahaan terkemuka di Indonesia.

“Tantangan pertama adalah pembentukan holding-subholding yang mengarah pada peralihan aset pembangkitan ke PLN IP, yang menyebabkan kapasitas pembangkit PLN IP meningkat dua kali lipat, dari 10 GW menjadi 21 GW. Kedua, dengan adanya visi Transformasi 2.0 PLN yang bertujuan menjadi Global Top 500 Company, PLN IP tentu memiliki peran penting dalam pencapaian tersebut,” jelas Edwin.

“Ketiga, ada roadmap untuk mencapai NZE sesuai dengan agenda Indonesia menuju NZE 2060, dan PLN IP memiliki peran besar dalam mendukung suksesnya agenda ini. Keempat, kami turut mendukung Sustainable Development Goals (SDGs), dan kelima, momentum untuk mempercepat pengembangan bisnis, agar PLN IP unggul dalam pengembangan pembangkit hijau dan beyond KWh,” tambahnya.

Untuk menjalankan transformasi berkelanjutan dan mencapai visi perusahaan, PLN IP meluncurkan program unggulan, yaitu Digital Power Plant atau Reliability and Efficiency Optimization Center (REOC). Program ini bertujuan untuk memantau dan mengelola kinerja pembangkit listrik secara real-time melalui konektivitas digital, yang diharapkan dapat mengoptimalkan dua indikator penting, yaitu EAF (Equivalent Availability Factor) dan EFOR (Equivalent Forced Outage Rate).

Sejak dimulainya program Transformasi 2.0, PLN IP telah berhasil menghubungkan unit pembangkit ke sistem REOC, yang memungkinkan pemantauan dan pengelolaan secara lebih efisien.

“Komitmen kami adalah untuk menghubungkan seluruh unit dan mesin pembangkit ke dalam sistem ini, sehingga dapat meningkatkan efisiensi operasional dan keandalan pembangkit listrik,” ungkap Edwin.

Pada tahun 2023, PLN IP menunjukkan kemajuan signifikan dengan EAF mencapai 89,54% dan EFOR berada di level 3,63%. Capaian ini menempatkan PLN IP di jalur yang tepat untuk mencapai target menuju Top 10% standar North American Electric Reliability Corporation (NERC), standar internasional untuk kinerja pembangkit listrik.

“Dengan pencapaian ini, PLN IP terus memperkuat posisinya sebagai penyedia energi andal,” jelas Edwin.

Dari sisi keberlanjutan, transformasi yang dilakukan oleh PLN IP juga meningkatkan kinerja dalam aspek Environmental, Social, and Governance (ESG) selama 10 tahun terakhir, yang terlihat dari pencapaian PROPER Beyond Compliance.

“PLN IP berkomitmen untuk terus meningkatkan kinerja PROPER di seluruh unit bisnis pembangkit perusahaan, yang kini telah mencapai 36 unit,” tutup Edwin.

Terkini