Transformasi Energi PLN IP: Keunggulan di Tengah Persaingan

Senin, 18 November 2024 | 17:12:55 WIB

Jakarta – Sebagai perusahaan pembangkit listrik terbesar dan terkemuka di Asia Tenggara, PLN Indonesia Power terus melakukan berbagai upaya strategis dan transformasi untuk menghadapi tantangan dalam memenuhi kebutuhan pasokan listrik nasional. Langkah-langkah ini juga sejalan dengan komitmen korporasi untuk mendukung transisi energi di Indonesia guna mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060.

Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, menegaskan bahwa PLN IP berkomitmen untuk memberikan kontribusi yang signifikan dalam mewujudkan target energi berkelanjutan di Indonesia, mendukung inisiatif global pengurangan emisi karbon, serta mengadopsi teknologi ramah lingkungan.

“PLN IP memainkan peran strategis sebagai subholding PLN. Peran utama kami adalah sebagai penyedia solusi energi, mencakup pembangkitan listrik yang tersebar di seluruh Indonesia serta pengembangan bisnis beyond KWh,” ujar Edwin.

Edwin menjelaskan bahwa sebelum diakui sebagai salah satu perusahaan yang berhasil melakukan transformasi bisnis di tengah tantangan industri, PLN Indonesia Power menghadapi lima tantangan utama. Tantangan-tantangan ini mendorong perusahaan untuk melakukan transformasi yang signifikan pasca pandemi Covid-19. Atas keberhasilan transformasinya, PLN Indonesia Power meraih penghargaan Indonesia Best Business Transformation 2024 dengan predikat "very good," di mana penghargaan ini diikuti oleh berbagai perusahaan terkemuka di Indonesia.

“Tantangan pertama adalah pembentukan holding-subholding yang menyebabkan peralihan aset pembangkitan ke PLN IP, meningkatkan kapasitas pembangkit dari 10 GW menjadi 21 GW. Tantangan kedua terkait visi Transformasi 2.0 PLN untuk masuk dalam Global Top 500 Company, di mana PLN IP sebagai subholding turut berkontribusi dalam pencapaian ini,” kata Edwin.

“Tantangan ketiga adalah implementasi roadmap menuju NZE 2060 yang menjadi agenda nasional, di mana PLN IP berperan penting dalam mewujudkan tujuan ini. Tantangan keempat adalah peran PLN IP dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Terakhir, momentum untuk mengakselerasi pengembangan bisnis agar unggul dalam pengembangan pembangkit energi hijau dan beyond KWh,” tambahnya.

Untuk mencapai transformasi berkelanjutan dan mewujudkan visi perusahaan, PLN IP telah meluncurkan program unggulan seperti implementasi Digital Power Plant atau Reliability and Efficiency Optimization Center (REOC). Program ini bertujuan memantau dan mengelola kinerja pembangkit secara real-time dengan dukungan teknologi digital, sehingga meningkatkan indikator kunci bisnis seperti EAF (Equivalent Availability Factor) dan EFOR (Equivalent Forced Outage Rate).

Edwin menambahkan bahwa sejak diluncurkannya program Transformasi 2.0, PLN IP telah berhasil menghubungkan pembangkit listrik ke sistem REOC, memungkinkan pemantauan dan pengelolaan yang lebih efisien.

“Tujuan kami adalah mengintegrasikan seluruh unit dan mesin pembangkit ke dalam sistem ini guna meningkatkan efisiensi operasional dan keandalan pasokan listrik,” jelas Edwin.

Pada tahun 2023, PLN IP mencatat kemajuan yang signifikan dengan EAF mencapai 89,54% dan EFOR di angka 3,63%. Hasil ini menempatkan PLN IP pada jalur yang tepat untuk mencapai standar Top 10% North American Electric Reliability Corporation (NERC), yang merupakan standar internasional untuk kinerja pembangkit listrik.

“Pencapaian ini semakin memperkuat posisi PLN IP sebagai penyedia energi yang andal,” kata Edwin.

Dari sisi keberlanjutan, transformasi PLN IP juga memberikan dampak positif pada kinerja Environmental, Social and Governance (ESG) selama 10 tahun terakhir, terlihat dari pencapaian PROPER Beyond Compliance.

“PLN IP akan terus meningkatkan kinerja PROPER di seluruh 36 unit bisnis pembangkit kami,” tutupnya.

Terkini