Strategi Transformasi Energi PLN IP: Kunci Keunggulan Operasional

Jumat, 15 November 2024 | 19:34:54 WIB

Jakarta – Sebagai perusahaan pembangkitan listrik terbesar dan terbaik di Asia Tenggara, PLN Indonesia Power (PLN IP) terus melakukan berbagai manuver dan transformasi untuk menghadapi tantangan dalam memenuhi kebutuhan pasokan listrik. Upaya transformasi ini juga bertujuan mendukung transisi energi nasional dalam mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060.

Direktur Utama PLN IP, Edwin Nugraha Putra, menegaskan bahwa PLN IP berkomitmen memberikan kontribusi lebih besar dalam pencapaian target energi berkelanjutan di Indonesia, mendukung inisiatif global dalam pengurangan emisi karbon, dan mengadopsi teknologi ramah lingkungan.

"PLN IP adalah salah satu subholding strategis PLN yang berperan penting sebagai penyedia solusi energi, meliputi pembangkitan listrik yang tersebar di Indonesia dan pengembangan bisnis di luar KWh," kata Edwin.

Edwin mengungkapkan, sebelum diakui sebagai perusahaan terdepan dalam transformasi bisnis di tengah dinamika global, PLN IP menghadapi lima tantangan utama yang memicu transformasi setelah pandemi Covid-19. Atas pencapaian transformasi ini, PLN IP berhasil meraih penghargaan dalam ajang Indonesia Best Business Transformation 2024 dengan predikat Very Good, bersaing dengan banyak perusahaan besar di Indonesia.

“Pertama, pembentukan holding-subholding yang mengakibatkan peralihan aset pembangkit ke PLN IP, meningkatkan kapasitas pembangkit dari 10 GW menjadi 21 GW. Kedua, visi Transformasi 2.0 PLN yang menargetkan posisi sebagai Global Top 500 Company, dengan PLN IP sebagai subholding yang turut mendorong pencapaian tersebut,” jelas Edwin.

“Tantangan ketiga adalah aspirasi peta jalan menuju NZE 2060, di mana PLN IP berperan penting. Keempat, peran aktif dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDG’s), dan kelima, momentum untuk mempercepat pengembangan bisnis guna mengukuhkan posisi PLN IP dalam pengembangan pembangkit hijau dan beyond KWh,” tambahnya.

Sebagai bagian dari transformasi berkelanjutan, PLN IP telah meluncurkan program unggulan untuk meningkatkan kinerja pembangkit melalui implementasi Digital Power Plant atau Reliability and Efficiency Optimization Center (REOC). Program ini memungkinkan pemantauan dan pengelolaan real-time yang diharapkan dapat meningkatkan EAF (Equivalent Availability Factor) dan EFOR (Equivalent Forced Outage Rate).

Menurut Edwin, sejak peluncuran Transformasi 2.0, PLN IP telah mengintegrasikan mesin pembangkit ke sistem REOC untuk pengelolaan yang lebih efisien.

“Komitmen perusahaan adalah menghubungkan semua unit dan mesin pembangkit ke dalam sistem ini untuk meningkatkan efisiensi operasional dan keandalan pembangkit listrik,” ungkap Edwin.

Pada tahun 2023, PLN IP mencatat kemajuan dengan realisasi EAF sebesar 89,54% dan EFOR di angka 3,63%, menempatkan PLN IP di jalur yang tepat untuk mencapai Top 10% standar North American Electric Reliability Corporation (NERC), standar kinerja pembangkit listrik internasional.

“Pencapaian ini memperkuat posisi PLN IP sebagai penyedia energi yang andal,” kata Edwin.

Dari aspek keberlanjutan, transformasi PLN IP juga berhasil meningkatkan kinerja Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam satu dekade terakhir, tercermin dari prestasi PROPER Beyond Compliance.

"PLN IP berkomitmen meningkatkan kinerja PROPER di semua unit pembangkit, yang saat ini berjumlah 36 unit," tutup Edwin.

Terkini