Transisi Energi yang Berhasil: PLN Indonesia Power Sebagai Motor Perubahan

Senin, 18 November 2024 | 19:46:49 WIB

Jakarta – PLN Indonesia Power, sebagai bagian dari PT PLN (Persero), telah menjadi pemain utama dalam penyediaan energi listrik di Asia Tenggara, melalui berbagai inovasi yang mendukung keberlanjutan dan efisiensi. Dalam upaya mendukung transisi energi Indonesia menuju Net Zero Emission (NZE) pada 2060, PLN IP terus bertransformasi untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas layanan pembangkit listrik.

Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, mengungkapkan bahwa perusahaan ini berkomitmen untuk tidak hanya menjadi penyedia listrik, tetapi juga pionir dalam teknologi energi bersih. "PLN IP memiliki peran strategis dalam menyediakan solusi energi yang mendukung keberlanjutan dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan," kata Edwin.

Sebelum mendapatkan pengakuan melalui penghargaan Indonesia Best Business Transformation 2024 dengan predikat 'very good', PLN Indonesia Power menghadapi serangkaian tantangan besar. Edwin memaparkan lima tantangan utama yang memicu perusahaan untuk melakukan transformasi. Salah satunya adalah perubahan struktur perusahaan melalui pembentukan holding-subholding yang menyebabkan kapasitas pembangkitnya meningkat dua kali lipat, dari 10 GW menjadi 21 GW.

Selain itu, PLN Indonesia Power juga berperan penting dalam mendukung visi Transformasi 2.0 PLN untuk menjadikan perusahaan ini sebagai bagian dari 500 perusahaan global terbaik. PLN IP juga berkomitmen untuk menyukseskan pencapaian NZE 2060 dengan mempercepat pengembangan pembangkit hijau dan berkontribusi pada tujuan Sustainable Development Goals (SDGs).

Dalam rangka mencapai tujuan-tujuan tersebut, PLN IP meluncurkan program Digital Power Plant yang menggunakan teknologi terkini melalui Reliability and Efficiency Optimization Center (REOC). Program ini bertujuan untuk memonitor dan meningkatkan kinerja pembangkit listrik secara real-time, dengan fokus pada dua indikator utama: Equivalent Availability Factor (EAF) dan Equivalent Forced Outage Rate (EFOR), yang masing-masing berperan penting dalam memastikan efisiensi dan keandalan pasokan listrik.

Sejak dimulainya Transformasi 2.0, PLN Indonesia Power telah berhasil menghubungkan seluruh unit pembangkit ke dalam sistem REOC, yang memungkinkan pengelolaan yang lebih efisien dan responsif terhadap kebutuhan energi. “Kami berkomitmen untuk menghubungkan seluruh pembangkit dalam sistem ini guna meningkatkan efisiensi operasional dan keandalan jaringan listrik,” ujar Edwin.

Pada tahun 2023, PLN IP berhasil mencatatkan EAF sebesar 89,54% dan EFOR pada level 3,63%. Capaian ini membawa perusahaan semakin dekat dengan standar internasional North American Electric Reliability Corporation (NERC) yang menempatkan mereka dalam jajaran 10% terbaik dunia dalam hal kinerja pembangkit listrik.

Selain itu, PLN Indonesia Power juga terus memperkuat komitmen terhadap aspek keberlanjutan melalui kinerja Environmental, Social, and Governance (ESG). Dalam hal ini, PLN IP telah berhasil mencapai PROPER Beyond Compliance selama lebih dari satu dekade, yang mencerminkan tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan dan masyarakat.

"Keberlanjutan adalah fokus utama kami, dan kami akan terus meningkatkan kinerja PROPER di seluruh 36 unit pembangkit yang kami kelola," kata Edwin menutup.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai PLN Indonesia Power, kunjungi situs web mereka di www.plnindonesiapower.co.id.

Terkini