PLN IP Menuju Energi Hijau melalui Transformasi

Jumat, 15 November 2024 | 12:33:21 WIB

Jakarta – Sebagai perusahaan pembangkit listrik terbesar dan terbaik di Asia Tenggara, PLN Indonesia Power (PLN IP) terus melakukan berbagai langkah strategis dan transformasi untuk menghadapi tantangan dalam memenuhi kebutuhan pasokan listrik nasional. Upaya ini juga sejalan dengan komitmen mendukung transisi energi Indonesia menuju target Net Zero Emission (NZE) pada 2060.

Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, menegaskan bahwa PLN IP bertekad memberikan kontribusi signifikan dalam pencapaian target energi berkelanjutan di Indonesia. Hal ini termasuk mendukung inisiatif global untuk mengurangi emisi karbon dan mengadopsi teknologi ramah lingkungan.

“PLN IP merupakan salah satu subholding strategis di PLN, memainkan peran penting sebagai penyedia solusi energi yang mencakup pembangkitan listrik di berbagai wilayah Indonesia serta mengembangkan bisnis beyond KWh,” kata Edwin.

Edwin menjelaskan bahwa sebelum diakui sebagai salah satu perusahaan yang berhasil menjalankan transformasi bisnis di tengah tantangan industri, PLN IP menghadapi lima tantangan utama. Tantangan tersebut memicu perusahaan untuk melakukan transformasi pasca pandemi Covid-19. Keberhasilan transformasi ini membuat PLN IP meraih penghargaan di ajang Indonesia Best Business Transformation 2024 dengan predikat “very good,” yang diikuti oleh berbagai perusahaan terkemuka di Indonesia.

“Tantangan pertama adalah pembentukan holding-subholding yang mengakibatkan peralihan aset pembangkit ke PLN IP, meningkatkan kapasitas pembangkit dari 10 GW menjadi 21 GW. Tantangan kedua, visi Transformasi 2.0 PLN untuk menjadi salah satu dari Global Top 500 Company, di mana PLN IP turut berkontribusi,” jelas Edwin.

“Tantangan ketiga adalah komitmen untuk mencapai roadmap menuju NZE 2060, di mana PLN IP memegang peran penting. Tantangan keempat, mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDG’s), dan tantangan kelima, memanfaatkan momentum untuk mempercepat pengembangan bisnis agar unggul dalam pengembangan pembangkit hijau dan beyond KWh,” tambahnya.

PLN IP juga meluncurkan program unggulan untuk meningkatkan kinerja pembangkit melalui implementasi Digital Power Plant atau Reliability and Efficiency Optimization Center (REOC). Program ini memungkinkan pemantauan dan pengelolaan kinerja pembangkit secara real time dengan konektivitas digital, bertujuan mengoptimalkan dua indikator utama, yaitu Equivalent Availability Factor (EAF) dan Equivalent Forced Outage Rate (EFOR).

Sejak penerapan Transformasi 2.0, PLN IP berhasil menghubungkan pembangkit listrik ke sistem REOC, yang mempermudah pemantauan dan pengelolaan operasional secara efisien.

“Komitmen kami adalah mengintegrasikan semua unit dan mesin pembangkit ke sistem ini guna meningkatkan efisiensi dan keandalan operasional,” kata Edwin.

Pada tahun 2023, PLN IP mencatat kemajuan dengan EAF sebesar 89,54% dan EFOR di angka 3,63%, menempatkan perusahaan dalam jalur yang tepat untuk mencapai Top 10% standar North American Electric Reliability Corporation (NERC).

“Capaian ini mengukuhkan posisi PLN IP sebagai penyedia energi yang andal,” tambah Edwin.

Transformasi berkelanjutan ini juga meningkatkan kinerja PLN IP dalam aspek Environmental, Social and Governance (ESG), tercermin dalam pencapaian PROPER Beyond Compliance selama 10 tahun terakhir.

“PLN IP berkomitmen untuk terus meningkatkan kinerja PROPER di semua unit bisnis yang kini berjumlah 36 unit,” tutup Edwin.

Terkini