Inovasi Transformasi PLN Indonesia Power untuk Transisi Energi Nasional

Kamis, 14 November 2024 | 12:39:55 WIB

Jakarta – Sebagai salah satu perusahaan pembangkit listrik terbesar di Asia Tenggara, PLN Indonesia Power menjalankan berbagai transformasi strategis untuk menghadapi tantangan dalam pemenuhan pasokan listrik nasional. Langkah ini juga mendukung upaya transisi energi nasional menuju target Net Zero Emission (NZE) pada 2060.

Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, menegaskan bahwa perusahaan berkomitmen untuk mendukung pencapaian target energi berkelanjutan di Indonesia serta partisipasi dalam inisiatif global penurunan emisi karbon melalui adopsi teknologi hijau.

"Sebagai subholding PLN, PLN IP memiliki peran penting dalam memastikan keandalan pasokan listrik di seluruh negeri dan memperluas bisnis beyond KWh untuk menciptakan solusi energi yang lebih lengkap," kata Edwin.

Edwin mengungkapkan bahwa transformasi besar yang dilakukan PLN Indonesia Power merupakan respons terhadap lima tantangan utama. Transformasi ini membawa perusahaan pada pengakuan sebagai salah satu perusahaan dengan transformasi terbaik di tengah persaingan dunia bisnis. PLN IP dianugerahi predikat 'very good' dalam ajang Indonesia Best Business Transformation 2024, yang diikuti oleh perusahaan-perusahaan besar di Indonesia.

“Tantangan pertama yang dihadapi adalah pembentukan holding-subholding, di mana aset pembangkitan dialihkan ke PLN IP, mengakibatkan peningkatan kapasitas pembangkit dari 10 GW menjadi 21 GW. Tantangan kedua adalah mendorong visi Transformasi 2.0 PLN untuk menjadi bagian dari Global Top 500 Company, yang didukung oleh peran PLN IP,” ujar Edwin.

“Tantangan ketiga adalah peran PLN IP dalam roadmap aspirasi NZE 2060. Keempat, perusahaan ikut mendukung agenda Sustainable Development Goals (SDG’s). Kelima, momentum pengembangan bisnis dipercepat untuk menciptakan keunggulan dalam pembangkitan energi hijau serta bisnis beyond KWh,” lanjutnya.

Sebagai bagian dari strategi transformasi, PLN IP mengimplementasikan program Digital Power Plant melalui Reliability and Efficiency Optimization Center (REOC). Program ini memanfaatkan teknologi digital untuk mengelola kinerja pembangkit secara real-time, dengan target meningkatkan Equivalent Availability Factor (EAF) dan menurunkan Equivalent Forced Outage Rate (EFOR).

Menurut Edwin, sejak dimulainya Transformasi 2.0, PLN IP telah berhasil menghubungkan pembangkit listrik ke dalam sistem REOC, memungkinkan pemantauan yang lebih efisien.

“Kami bertekad untuk menghubungkan semua unit pembangkit kami ke sistem REOC agar dapat meningkatkan efisiensi dan keandalan operasional,” ujarnya.

PLN IP menunjukkan peningkatan signifikan pada 2023 dengan realisasi EAF mencapai 89,54% dan EFOR di angka 3,63%, yang mendekati standar kinerja Top 10% North American Electric Reliability Corporation (NERC).

“Pencapaian ini semakin memperkuat posisi kami sebagai penyedia energi yang andal,” kata Edwin.

Dari sisi keberlanjutan, transformasi PLN IP juga membawa peningkatan signifikan dalam aspek Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam satu dekade terakhir, yang tercermin dari keberhasilan mencapai PROPER Beyond Compliance.

“PLN IP akan terus meningkatkan kinerja PROPER di seluruh 36 unit pembangkit kami,” tambah Edwin.

Informasi menarik lainnya tentang PLN Indonesia Power dapat ditemukan di www.plnindonesiapower.co.id.

Terkini